UIN Walisongo Semarang

Buka Perkemahan Wirakarya, Menag Yaqut Minta Pramuka Jadi Rumah Generasi Muda Moderat

Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas resmi membuka Perkemahan Wirakarya Nasional (PWN) Perguruan Tinggi Keagamaan XV di Palembang

Editor: abduh imanulhaq
IST
Menag Yaqut Cholil Qoumas memasang tanda peserta pada Pembukaan Perkemahan Wirakarya Nasional (PWN) Perguruan Tinggi Keagamaan XV di Jakabaring Sport City Palembang, Kamis (11/11/2021). 

TRIBUNJATENG.COM, PALEMBANG - Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas resmi membuka Perkemahan Wirakarya Nasional (PWN) Perguruan Tinggi Keagamaan XV di Palembang, Kamis (11/11/2021).

Menag di hadapan ribuan mahasiswa Pramuka Penegak-Pandega dari berbagai provinsi di Indonesia yang hadir secara daring dan luring meminta pramuka menjadi rumah bersama generasi muda, generasi milenial yang moderat.

"Pramuka harus bisa menjadi rumah bersama bagi generasi muda yang ingin berkembang, berkarya dan menempa diri. Rancang bangun kegiatan kepramukaan harus mampu menjawab kebutuhan generasi millennial yang akrab dengan teknologi digital," ujarnya.

UIN Raden Fatah Palembang menjadi tuan rumah PWN PTK ke-15.

Kegiatan nasional ini mengusung tema “Konsistensi dalam Moderasi Beragama, Berkarya untuk Bangsa”.

Karena  masih dalam kondisi pandemi, perkemahan berlangsung dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

PWN PTK XV 2021 diikuti 1.176 orang, rinciannya peserta luring 444 orang, peserta daring 558 orang, pembina pendamping 116 orang, dan pimpinan kontingen 58 orang.

Selain perkemahan, kegiatan lain dalam PWN adalah pengembangan wawasan, pelatihan dan workshop, pentas seni budaya nusantara, bakti masyarakat, dan pemecahan rekor MURI 25.000 pantun.

Acara pembukaan PWN juga dihadiri Wakil Gubernur Sumsel Mawardi Yahya, Sekjen Kemenag Nizar, dan segenap pimpinan PTKIN se-Indonesia.

Menteri Yaqut menyebut nilai-nilai yang telah tertanam di kepramukaan seperti kemandirian, gotong royong, perjuangan hidup, keberanian, dan kepekaan sosial harus mampu ditransformasikan ke dalam perilaku mahasiswa masa kini yang notabenenya adalah generasi milenial.

Perguruan Tinggi Keagamaan (PTK) juga harus mampu menyiapkan dan mencetak generasi muda Indonesia yang memiliki pemahaman dan kapasitas keagamaan yang rahmatan lil ‘alamin.

“Dalam persepektif Kementerian Agama, tentu melalui pengarusutamaan Moderasi Beragama. Pemahaman agama yang inklusif, toleran dan damai menjadi keniscayaan di tengah-tengah pluralitas bangsa,” pintanya.

Menag menjelaskan, misi memperteguh semangat kebangsaan salah satunya tercermin pada komitmen mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Pancasila.

Hal ini harus diletakkan bersama-sama dengan penciptaan suasana keagamaan yang moderat.

Halaman
12
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    berita POPULER

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved