PSIS Semarang
Menurunnya Performa PSIS karena Tak Didampingi Imran Nahumarury? Ketua Panser Biru Beri Analisanya
PSIS Semarang belum menunjukkan konsistensi bermain dalam sebelas pertandingan yang sudah dilewati pada kompetisi BRI Liga 1 2021/2022
Penulis: Franciskus Ariel Setiaputra | Editor: muslimah
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - PSIS Semarang belum menunjukkan konsistensi bermain dalam sebelas pertandingan yang sudah dilewati pada kompetisi BRI Liga 1 2021/2022.
Sempat memuncaki klasemen sementara dengan predikat salah satu tim tak terkalahkan di series pertama (Pertandingan pertama sampai keenam), permainan PSIS pada series kedua (Pertandingan ketujuh sampai ke sebelas) hanya meraih dua kemenangan, satu kali seri, dan dua kali kekalahan.
Kondisi tersebut tak lepas dari beberapa masalah internal yang menghinggapi PSIS.
Mulai dari absennya beberapa pemain karena cedera ataupun karena hukuman akumulasi kartu,
Baca juga: Manchester City Hanya Berlatih 10 Menit Sebelum Tumbangkan Manchester United di Old Trafford
Baca juga: Pelatih PSIS Soroti Lini Serang PSIS yang Seret Gol di Series 2 BRI Liga 1
Pada series kedua PSIS justru tak didampingi asisten pelatih Imran Nahumarury yang sebelumnya diplot sebagai pelatih sementara.

Tak diketahui secara pasti apa yang membuat Imran tak kembali ke tim.
Dalam waktu yang bersamaan PSIS sudah bisa didampingi pelatih kepala asal Skotlandia, Ian Andrew Gillan yang sebelumnya dikabarkan terkendala masuk ke Indonesia.
Menanggapi performa PSIS, Ketua Umum Panser Biru, Galih Eko Putranto menyebut, ada perbedaan gaya permainan PSIS di seri pertama dan seri kedua.
Pihaknya pun berharap tim PSIS segera berbenah, melakukan evaluasi sebelum kembali melanjutkan kompetisi.
"Kita memang merasakan perbedaan gaya permainan PSIS seri pertama dan kedua, ini adalah sebuah masalah yang harus segera di evaluasi untuk persiapan seri ketiga," kata Galih Ndog, demikian sapaan akrab Galih Eko Putranto kepada Tribunjateng.com, Jumat (12/11/2021).
"Menurut saya secara permainan PSIS pun belum begitu bervariasi terlepas ada perbedaan lawan yang di hadapi di series pertama dan kedua," jelas Galih.
Tak dipungkiri, kerap absennya sejumlah pemain inti cukup berpengaruh terhadap performa tim.
"Dan juga terlepas silih bergantinya pemain yang cedera atau akumulasi kartu," katanya.
Galih mengatakan, tim pelatih saat ini tak perlu lagi mengeksplorasi karakter dan kemampuan masing-masing pemain. Yang terpenting adalah menjaga performa para pemain tetap stabil.
"Saya melihat masing masing pemain sudah punya karakter dan jatidiri yang sudah terbentuk.