Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Kilang Pertamina Cilacap Terbakar

Polda Jateng Terjunkan Tim Selidiki Penyebab Kilang Pertamina Cilacap Terbakar

Polda Jateng kirim tim untuk melakukan penyelidikan penyebab kebakaran kilang minyak Pertamina RU IV Cilacap. 

TRIBUNJATENG / PERMATA PUTERA SEJATI
Situasi terkini kebakaran tangki kilang Pertamina RU 4 Cilacap, terlihat api masih membumbung tinggi kembali setelah sebelumnya sempat padam selama satu jam, Minggu (14/11/2021) dini hari. 

TRIBUNJATENG.COM, CILACAP - Polda Jateng kirim tim untuk melakukan penyelidikan penyebab kebakaran kilang minyak Pertamina RU IV Cilacap

Menurut keterangan masyarakat setempat penyebab kilang pertamina Cilacap terbakar diduga  setelah terjadinya sambaran petir.

Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol M Iqbal Alqudusy mengatakan saat ini sedang dilakukan penyelidikan terbakarnya kilang minyak. Pihaknya mengirimkan tim untuk melakukan penyelidikan.

"Tim baru melakukan penyelidikan kesana. Nanti hasilnya akan kami sampaikan," ujarnya usai mendatangi perayaan hari jadi Brimob ke 76 di Mako Brimob, Minggu (14/11/2021).

Ia menuturkan hingga kini kepolisian belum bisa menentukan jumlah bahan bakar yang terbakar pada kilang tersebut. Pihaknya belum bisa memastikan  faktor penyebab kebakaran terbakarnya kilang minyak tersebut. 

"Kami belum bisa menyampaikan. Karena baru dikirim ke cilacap," tandasnya.

Sementara itu, Badan Meterologi Klimatogi dan Geofisika (BMKG) memaparkan kondisi cuaca di sekiraran kilang Pertamina di sekitar kelurahan Donan Cilacap pada Sabtu (13/11/2021) pukul 19.30.

Humas BMKG Setyoadjie memaparkan berdasarkan analisis dari data citra satelit dan radar cuaca dapat diidentifikasi bahwa pada periode pukul 17.00 WIB hingga 21.00 WIB terdapat pertumbuhan awan konvektif di wilayah Kabupaten Cilacap dengan suhu puncak awan mencapai kisaran -62.5 hingga -75.1 °C .

Hal ini mengindikasikan adanya pertumbuhan awan konvektif dengan jenis Cumulonimbus (Cb)  memiliki karakteristik menyebabkan terjadinya potensi hujan intensitas ringan hingga lebat dan dapat disertai potensi kilat atau petir dan angin kencang. 

"Peristiwa sambaran petir terdekat dengan kilang minyak RU IV Cilacap adalah untuk event pukul 18. 47 di koordinat 7.67942574 LS, 109.1110952 BT dengan jarak kurang lebih 12 km sebelah timur laut kilang Minyak RU IV Cilacap atau masuk kecamatan Adipala, Kabupaten Cilacap," jelasnya.

Lanjutnya,  untuk peristiwa sambaran petir pukul 19.23 di koordinat 7.437264713 LS, 108.7736507 BT yang  berlokasi di kecamatan Sidareja. 

"Sambaran petir itu berjarak kurang lebih 43 km barat laut dari kilang minyak RU IV Cilacap," tutur dia.

Kebakaran di Kilang Minyak Cilacap Berhasil Dikendalikan

Setelah melakukan serangkaian upaya pemadaman, kebakaran yang terjadi di kilang 36 T102 Pertamina RU IV Cilacap berhasil dikendalikan. 

Api dapat dikendalikan sekira pukul 07.45 WIB dan dinyatakan aman pada pukul 09.15. WIB. 

Hal itu disampaikan oleh Direktur Utama PT Kilang Pertamina Internasional Djoko Priyono bahwa saat ini kebakaran sudah dinyatakan dapat dikendalikan.

Adapun strategi pemadaman yang dilakukan adalah dengan melakukan penyekatan terhadap area tanki yang terbakar. 

Kemudian dilakukan pula pengendalian fluida dan pendinginan atau cooling di sekitar tangki yang lain. 

Terkait pengendalian pencemaran lingkungan pihak Pertamina melakukan standy peralatan dengan memasang patroli vacum truk dan monitoring disekitar area kilang. 

"Kita sudah melakukan penyekatan dan isolasi. 

Kemudian telah berkordinasi dengan Polri untuk mengamankan masyarakat sekitar dan saat ini sudah kembali ke rumah masing-masing. 

Selama kebakaran seluruh operasional berjalan normal seperti biasanya," katanya kepada awak media melalui Zoom meeting, Minggu (14/11/2021). 

Sementara itu, Dirut Pertamina, Nike Widyawati memastikan pasukan BBM dan LPG aman. 

Dipaparkannya bahwa pada pukul 23.05 WIB api sempat padam sekitar 85 menit, namun foam kemudian kembali terbuka sehingga api kembali menyala hingga pukul 07.00 WIB. 

"Kondisi sudah benar-benar aman, 

Dengan terbakarnya satu tangki itu tidak ada shutdown dan tidak mempengaruhi produksi. 

Kondisi stok di tangki kilang atau di pipa serta stok SPBU semuanya aman," tegasnya. 

Ia menjamin pasokan BBM dan LPG tidak terganggu.

"Jangan ada ada panic buying.  

Kita akan melakukan evaluasi dan investigasi lebih lanjut. 

Langkah awal adalah keamanan dari para rekan dan masyarakat setempat," terangnya. 

Sementara Direktur Utama Patra Niaga, Alfian Nasution merinci pasokan BBM aman. 

"Stok BBM masih baik untuk premium di posisi untuk 27 hari, Pertalite 10 hari, dan LPG sekitar 17.2 hari. 

Distribusi berjalan sebagaimana mestinya," imbuhnya.

Warga Sudah Kembali Ke Rumah

Warga sekitar kilang minyak Pertamina RU IV Cilacap yang terbakar yang sebelumnya mengungsi, kini telah kembali ke rumah masing-masing.

Sejumlah kendaraan milik warga terkena dampak kepulan asap dari kebakaran kilang minyak Pertamina RU IV Cilacap

Terlihat ada beberapa mobil warga yang dipenuhi dengan debu asap hitam dari kilang Pertamina Cilacap terbakar

Salah seorang warga Kelurahan Lomanis, Kecamatan Cilacap Tengah, Saefi mengatakan sudah sejak semalam mengungsi. 

"Kita jaraknya hanya satu kilometer dan karena asap membumbung tinggi arahnya ke arah timur, sehingga mobil terkena dampaknya," katanya kepada Tribunbanyumas.com, Minggu (14/11/2021). 

Ia mengaku pada dini hari dia dan keluarga sudah kembali ke rumah karena dirasa kondisi sudah aman. 

"Memang sudah biasa dengan adanya kebakaran Pertamina tapi melihat ada api sebesar itu tetap ada kepanikan," katanya. 

Sebelumnya sempat diberitakan berdasarkan pantauan Tribunbanyumas.com, kobaran api sempat mengecil pada pukul 23.00 WIB.

Namun tepat pada dini harinya api kembali membesar dengan asap hitam pekat membumbung tinggi. 

Pada pukul 07.00 WIB asap hitam dan api juga masih terlihat. 

Berdasarkan update terbaru pada pukul 09.00 WIB api sudah kembali mengecil dan asap hitam juga tidak nampak lagi. 

Staf Kelurahan Lomanis, Basiran mengatakan ada sekitar 100 warga yang mengungsi.

"Mereka mengungsi hanya sebentar saja sejak 20.00 WIB lalu kembali lagi ke rumah pada dini hari karena dirasa sudah padam dan aman," terangnya. 

Warga yang mengungsi terutama adalah warga yang jarak rumahnya paling dekat yaitu berjarak 100 meter saja dari lokasi kebakaran.

Pemadaman Masih Berlangsung

Sampai saat ini pihak Pertamina RU IV dan tim pemadam kebakaran masih melakukan upaya pemadaman area kilang 36 T102 berisi komponen pertalite yang terbakar, Sabtu (13/11/2021) sekira pukul 19.10 WIB. 

Kobaran api sempat mengecil pada pukul 23.00 WIB, namun tepat pada dini harinya api kembali membesar dengan asap hitam pekat membumbung tinggi.

Dikutip dari Tribunbanyumas.com, pada Minggu (14/11/2021) pukul 07.30 WIB pagi ini, kobaran api masih terlihat pada radius satu kilometer. 

Kepulan asap hitam pekat membumbung tinggi dan menuju ke arah timur.

Radius satu kilometer menuju kebakaran masih dijaga ketat oleh pihak keamanan baik dari kepolisian dan Pertamina

General Manager Kilang Pertamina RU IV, Eko Sunarno sebelumnya sempat mengatakan komponen kebakaran terjadi pada area 36 T102 yang merupakan bahan komponen pertalite dengan kapasitas 31.000 kilo liter. 

Komponen itu berisi pertalite dengan level tangki 15.9 meter versus maximum level 20 meter atau sekitar volume 31.000 KL versus maximal 39.000 KL. 

Kebakaran sudah dapat diisolasi akan tetapi sampai dengan saat ini kobaran api masih cukup besar. 

Kondisi cuaca di Cilacap sendiri saat ini terlihat mendung dan gerimis. 

"Tidak ada korban jiwa dan warga juga sudah bisa dievakuasi," katanya kepada Tribunbanyumas.com, saat konferensi pers di Head Office PT KPI RU IV Cilacap.  

Sampai dengan saat ini pihak Pertamina masih belum bisa memastikan terkait penyebab pasti kebakaran. 

Pihak pertamina memastikan untuk unit proses berjalan aman dan pasokan BBM tidak terganggu.

Kepala Pelaksana Harian BPBD Cilacap, Widjonardi menambahkan berdasarkan ramalan BMKG wilayah Cilacap dalam kategori siaga hujan lebat disertai petir. 

"Ini bukan yang pertama kali ini terjadi, cuaca saat ini dipengaruhi dampak dari La Nina sehingga terjadi hujan disertai petir. 

Memang Cilacap paling sering terjadi petir," ungkapnya.

Tidak Ada Korban Jiwa

Kilang Pertamina RU IV Cilacap terbakar pada Sabtu (13/11/2021) malam sekira pukul 19.10 WIB. 

Berdasarkan data yang diperoleh kebakaran terjadi di unit area kilang 36 T102 yang berisi pertalite.  

General Manager Kilang Pertamina RU IV, Eko Sunarno mengatakan komponen kebakaran terjadi pada area 36 T102 yang merupakan bahan komponen pertalite dengan kapasitas 31.000 kilo liter.

"Alhamdulillah kondisi sudah tangki bisa di isolasi

Terkait unit proses masih berjalan normal, hanya kapasitas kita sesuaikan. 

Tidak ada korban jiwa dan warga juga sudah bisa dievakuasi," terangnya dikutip dari Tribunbanyumas.com, saat konferensi pers di Head Office PT KPI RU IV Cilacap

Pihaknya belum bisa memastikan terkait penyebab pasti kebakaran. 

Kurang lebih ada sekitar 80 warga di Kelurahan Lomanis dekat area kebakaran yang mengungsi di Aula Masjid dan kelurahan setempat.

Pihak pertamina memastikan untuk unit proses berjalan aman dan pasokan BBM tidak terganggu. 

Diketahui jarak satu kilometer menuju lokasi kebakaran telah disterilkan baik dari warga ataupun lalu lintas kendaraan. 

Sementara itu, Wakapolres Cilacap, Kompol Suryo Wibowo mengatakan pihaknya fokus mengamankan area sekitar agar tidak ada warga mendekat. 

Kepala Pelaksana Harian BPBD Cilacap, Widjonardi menambahkan berdasarkan ramalan BMKG wilayah Cilacap dalam kategori siaga hujan lebat disertai petir.

"Ini bukan yang pertama kali ini terjadi, cuaca saat ini dipengaruhi dampak dari La Nina sehingga terjadi hujan disertai petir. 

Memang Cilacap paling sering terjadi petir," ungkapnya. 

Catatan Peristiwa Kebakaran Kilang Minyak Cilacap

Kasus kebakaran kilang di Cilacap pada Sabtu (13/11/2021) malam bukan yang pertama.

Dikutip dari Surya.co.id, sejak tahun 1995 kebakaran terjadi beberapa kali di kilang Cilacap.

Pada 24 Oktober 1995, 10 kilang minyak terbakar akibat tersambar petir saat hujan deras.

Kala itu, ribuan orang diungsikan karena hawa panas dan asap pekat.

Pada 9 Maret 2008, pipa kilang minyak terbakar karena alat pendingin meledak saat dibersihkan.

Saat itu ada 2 pekerja yang tewas. Pada 3 Juni 2009 sekitar pukul 08.10 WIB, kilang penyulingan minyak terbakar akibat kebocoran di Kilang Fuel Oil Complex (FOC) Unit B.

Pada 24 Januari 2010, terjadi gangguan kecil di dapur pembakaran minyak mentah.

Namun kejadian tersebut tak sampai memicu kebakaran. Pihak pertamina hanya menyebut terjadi letupan sesaat.

Tahun 2011, ada 2 kilang terbakar

Kebakaran hebat terjadi di kilang minyak Pertamina Refinery Unit IV Cilacap, Jawa Tengah, Sabtu (2/4/2011), sekitar pukul 04.25 WIB.

Saat itu ada 2 kilang yang terbakar. Kebakaran baru teratasi pada Senin (4/4/2011).

Saat itu Pertamina menyiapkan foam sebanyak 40 ton dan ada 5 ton foam yang didatangakn dari jakarta.

Tangk pertama yang terbakar adalah 31 T-02 lalu akibar tiupan angin yang cukup kencang, tangki 31-T03 ikut terbakar. Tak ada korban jiwa dalam kebakaran tersebut.

Tahun 2016, tangki kecil terbakar

Dikutip dari pemberitaan Kompas.com, pada 5 Oktober 2016 sekitar pukul 12.26 WIB, sebuah tangki yang ada di kilang minyak RU IV Cilacap terbakar.

Pihak Pertamina menyebut kebakaran terjadi pada sebuah tangki kecil nomor 41 yang ada di tengah kilang.

Namun tak lama setelah kejadian, api dan kepulan asap hitam yang membumbung tinggi berhasil ditangani.

Secara umum, produksi minyak di unit kerja tersebut tidak terganggu.

Namun, warga dan juga Pertamina tak menampik sempat panik akibat ledakan dan kebakaran yang terjadi ini.

Tahun 2021, terjadi 2 kali kebakaran

Pada tahun 2021, dua terjadi kebakaran di Kilang Pertamina Cilacap.

Kebakaran pertama terjadi pada Jumat (11/6/2021) sekitar pukul 20.00 WIB saat hujan lebat disertai petir.

Kebakaran terjadi pada tangki 9 yang lokasinya jauh di dalam kompleks kilang.

Tangki yang terbakar hanya berisi 1/3 kapasitas saja, yakni sebanyak 1.100 barel Benzene dari kapasitas semestinya yang dapat menampung hingga 3.000 barel.

Total ada 50 petugas pemadam yang diturunkan untuk menyemprotkan foam atau busa ke arah titik api.

Terakhir kebakaran terjadi pada Sabtu (13/11/2021) sekitar pukul 1920 WIB.

Petugas langsung melakukan pemadaman api yang membutuhkan waktu sekitar tiga jam.

Setelah itu petugas akan melakukan cooling hingga kondisi normal dan tidak ada lagi titik api yang menyala.

Tidak ada korban jiwa dalam kebakaran tersebut.

Sekitar 80 warga di sekitar lokasi kilang dievakuasi ke tempat yang lebih aman.(Tribun Jateng/Kompas.com)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved