Berita Regional

Pilkdes Ricuh, Warga Bakar Kotak Suara dan Rusak Kantor Desa, Terungkap Kecurangan Versi Massa

Warga nekat membakar kotak suara dan fasilitas desa seusai gelaran Pilkades. Ricuh Pilkades itu terjadi di Desa Buano Utara, Kecamatan Huamual.

Editor: rival al manaf
(KOMPAS.COM/RAHMAT RAHMAN PATTY)
Sekelompok massa merusak dan membakar kotak suara serta fasilitas desa di Kantor Desa Buano Utara, Kabupaten Seram Bagian Barat, Maluku usai penghitungan suara pemilihan kepala desa yang berlangsung pada Minggu (15/11/2021) 

TRIBUNJATENG.COM, MALUKU - Warga nekat membakar kotak suara dan fasilitas desa seusai gelaran Pilkades.

Ricuh Pilkades itu terjadi di Desa Buano Utara, Kecamatan Huamual Belakang, Kabupaten Seram Bagian Barat, Maluku

Petugas berlarian menyelamatkan diri saat tiba-tiba lemparan batu menerjang.

Baca juga: Wisatawan Hilang Tenggelam di Pantai, Ayah: Dia Penghafal Alquran, Semoga Ada Keajaiban

Baca juga: Rasa Syukur Nelayan Pekalongan, Hasil Bumi hingga Kepala Kerbau Dilarung Ke Laut

Baca juga: Arab Saudi Umumkan Kota Nirlaba Pertama di Dunia, Berlabel Nama Putra Mahkota

Kericuhan terjadi setelah proses penghitungan suara berlangsung di kantor Desa setempat, Minggu sore (14/11/2021).

Massa yang tidak puas dengan hasil Pilkades menyerang dan melempari kantor desa.

Mereka mengeluarkan semua kotak suara dan fasilitas yang ada di kantor tersebut kemudian membakarnya.

Selain membakar kotak suara dan fasilitas kantor desa, massa juga ikut membakar meja, kursi serta fasilitas lainnya di kantor Badan Permusyawaratan Desa (BPD) setempat.

Kepala BPD Buano Utara, Bakri Nanilette mengakui aksi anarkistis itu dilakukan bebeerapa saat setelah menghitungan suara dilakukan.

 “Itu kejadian setelah penghitungan suara. Jadi panitia sedang bersiap-siap mendatangani berita acara, tiba-tiba massa menyerang dan melempari kantor desa sehingga panitia semua lari."

"Saat itu massa kemudian mengeluarkan semua kotak suara lalu membakarnya di depan kantor desa,” kata Bakri kepada Kompas.com saat dihubungi dari Ambon, Senin (15/11/2021).

Aksi pembakaran kotak suara dan fasilitas desa itu diduga dilakukan tiga pendukung calon kepala desa yang kalah dalam pilkades tersebut.

Terkait insiden itu, Bakri mengaku sangat menyesalkan kejadian yang berujung pada pembakaran kotak suara dan fasilitas desa.

Ia pun meminta polisi untuk mengusut aktor dibalik aksi anarkistis tersebut.

“Saya belum bisa berbicara banyak karena saat ini polisi masih melakukan pengusutan dan sedang melakukan olah tempat kejadian perkara,” katanya.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved