Berita Semarang
Hampir Seribu Kartunis dari 59 Negara Unjuk Gigi di Festival HAM Semarang, Ada 400-an Karya Pelajar
Festival HAM 2021 yang berlangsung pada 16-19 November 2021 di Kota Semarang, Jawa Tengah tampak kian meriah.
Penulis: iwan Arifianto | Editor: moh anhar
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Festival HAM 2021 yang berlangsung pada 16-19 November 2021 di Kota Semarang, Jawa Tengah tampak kian meriah.
Pasalnya terdapat 937 kartunis dari 59 negara turut memeriahkan Festival HAM 2021.
Di antara ratusan kartunis dunia, adapula 400-an pelajar SMP di Semarang yang ikut serta.
Para kartunis berpartisipasi melalui lomba kartun bertajuk “International Semarang Cartoon Festival 2021 (i-Sekarfest)”.
Baca juga: Viral Foto Di Gelap Malam, Gerobak Bakso di Ring Road Samarinda Tanpa Ada Penjualnya, Polisi Cek TKP
Baca juga: Festival HAM 2021, Wali Kota Hendi Dukung Seluruh Aktivitas Keagamaan di Kota Semarang
Baca juga: Di Festival HAM, Gubernur Ganjar Puji Keterlibatan Penyandang Disabilitas dan Hebatnya Perempuan
Panitia telah menerima sebanyak 1.904 karya selama penerimaan karya mulai 30 September-31 Oktober 2021.
Karya pilihan dipamerkan secara terpisah di Hotel PO lantai 7 dan Hotel MG Setos lantai 16 selama gelaran Festival HAM.
PIC i-Sekarfest 2021, Abdul Arif mengatakan, jumlah peserta lomba menunjukkan antusiasme kartunis dunia dalam meramaikan Festival HAM.
Menurutnya, jumlah itu merupakan yang terbanyak dari festival maupun pameran kartun yang pernah ia ikuti.
“Dari data yang kami terima, para dedengkot dan kartunis senior dunia bahkan ikut turun gunung memeriahkan festival ini,” kata ketua Gold Pencil Indonesia itu, Rabu, (17/11/2021) kepada Tribunjateng.com.
Festival HAM terselenggara atas kerja sama Komisi Nasional Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (Komnas HAM RI), International NGO Forum on Indonesian Development (INFID), Kantor Staf Presiden (KSP) dan Pemerintah Kota Semarang.
Abdul melanjutkan, para kartunis yang terlibat di antaranya Presiden Union of World Cartoonists Ahmed Altay (Turki), Ketua Pakarti Agoes Jumianto (Indonesia), Presiden Cartoonclub Agency Angel Boligan Corbo (Meksiko).
Berikutnya Wakil Presiden Federation of Cartoonists Organisations Bernard Bouton (Perancis), Luc Descheemaeker (Belgia), Presiden The Russian Cartoonists Union Mikhail Zlatkovsky (Rusia), Musa Gumus (Turki).
Kemudian, Prawit Mongkolnowrut (Thailand), Direktur Syria Cartoon Raed Khalil (Syria), Rossem (Malaysia), Direktur Humortoons Seyran Caferli (Azerbaijan).
Untuk kartunis Indonesia di antaranya senior Semarang Koesnan Hoesie (Indonesia), Guru SMPN 17 Semarang Suratno (Indonesia), kartunis Kompas Thomdean (Indonesia), kartunis Jawa Pos Wahyu Kokkang (Indonesia), dan masih banyak lainnya.
“Pelajar Semarang juga antusias meramaikan lomba ini. Ada 400 an siswa SMP yang ikut serta. Dari SMPN 17 Semarang dan SMPN 21 Semarang,” katanya.
Panitia telah menyeleksi karya-karya yang masuk secara bertahap melibatkan 3 juri.
Mereka yaitu, kartunis senior pendiri Gold Pencil Indonesia Jitet Kustana, ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Semarang Aris Mulyawan dan perwakilan Komnas HAM Fahries Hertansyah Pohan.
Seleksi tahap pertama berlangsung pada 5-7 November 2021 menghasilkan 200 karya pilihan.
Seleksi tahap kedua berlangsung pada 9 November 2021 menghasilkan 75 karya finalis.
“75 karya finalis ini selanjutnya menjalani uji orisinalitas secara publik melalui web kartun internasional.
Kami membuka kesempatan bagi siapapun untuk melihat orisinalitas karya ini,” ujarnya.
Abdul mengatakan, panitia telah menerima sejumlah aduan terkait beberapa karya finalis tersebut.
Aduan itu menjadi pertimbangan untuk menetapkan kartun juara yang diumumkan pada acara Welcome Dinner Festival HAM 2021, 16 November 2021.
Setelah melalui tahapan seleksi yang ketat, panitia menetapkan karya kartunis asal Rusia, Mikhail Zlatkovsky berjudul “Newspaper Baloon” sebagai juara 1.
Kartun Zlat mengangkat isu media massa dan HAM. Karya tersebut menampilkan visual balon udara yang membawa para pengungsi.
Seseorang tampak meniup balon udara yang disusun dari lembaran-lembaran surat kabar.
Para juri menilai, kartun Zlat sangat kuat dari sisi ide dan visual.
“Kartun ini idenya kuat, detilnya dapat dan goresan gambarnya juga berkarakter,” kata perwakilan Komnas HAM Fahries Hertansyah yang juga anggota juri.
Juri lain, Jitet Kustana menuturkan, karya-karya yang masuk dalam i-Sekarfest mewakili kondisi HAM di negara masing-masing peserta.
Termasuk kartun karya Zlat. Menurut Jitet, media massa sebagaimana digambarkan Zlat mampu mengangkat isu-isu pelanggaran HAM agar diketahui oleh publik.
“Dengan media massa, informasi menjadi terbuka,” ucapnya.
Sementara itu kartun karya Muhammad Nasir asal Indonesia berjudul “Legal Sttlement” meraih juara 2.
Kartun Nasir bicara tentang isu penegakan hukum kasus HAM.
Kartun tersebut menampilkan visual palu peradilan yang digambarkan sebagai siput yang artinya berjalan lamban.
Visual tersebut menurut para juri mudah dicerna oleh audiens.
Baca juga: Dosen USM Semarang Berikan Pelatihan Saham Online ke Kaum Milenial
Baca juga: PSIS Optimis Meraih Poin Penuh Hadapi Persikabo Besok, Yoh Iso Yoh!
Baca juga: Video Jip Bantu Pencarian Korban Talud Longsor di Karanganyar
Adapun juara 3 i-Sekarfest 2021 diraih oleh kartunis perempuan asal Iran, Nahid Zamani dengan judul karya “Girl’s Education Right”.
Karya Nahid menampilkan visual anak laki-laki dan perempuan. Anak laki-laki memiliki banyak pilihan baju profesi sementara anak perempuan hanya miliki satu pilihan baju yaitu, baju bercadar.
“Isu gender soal profesi ini kuat dan isu HAM-nya masuk. Perlu perlakuan yang sama antara pria dan Wanita,” tandasnya. (*)