Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

Ucapan Terima Kasih Guru Madin ke Ganjar Pranowo dan Taj Yasin Maimoen

Guru madrasah diniyah mengucap syukur masa pemerintahan Ganjar Pranowo dan Taj Yasin Maimoen ada tali asih.

Istimewa
Gubernur Jawa Tengah terpilih Ganjar Pranowo dan Wakil Gubernur Jateng terpilih Taj Yasin Maemoen Zubair. 

TRIBUNJATENG.COM,SEMARANG - Guru madrasah diniyah (madin) tidak menerima gaji bulanan dari pemerintah seperti halnya guru-guru lain di lembaga pendidikan formal.

Beruntungnya, mereka menerima penghargaan atau tali asih dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah sebesar Rp 100 ribu perbulan.

Penghargaan bisa bertambah tergantung kebijakan di pemerintah kabupaten dan kota.

Misalnya Kota Semarang yang memberikan penghargaan cukup besar untuk para guru madin yakni sebanyak Rp 500 ribu perorang perbulan.

"Alhamdulillah, sejak periode Pak Gub (Ganjar Pranowo/ Gubernur Jateng) dan Gus Yasin (Wakil Gubernur Jateng) ada insentif, meskipun tidak banyak ya ada semacam penghargaan. Pemerintah kabupaten dan kota juga sudah ada yang memberikan penghargaan," kata Ketua Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah (FKDT) Jateng, Nur Syahid usai mengikuti empat pilar dari anggota MPR, Abdul Kholik di Semarang, Rabu(17/11/2021).

Di Jateng ada sebanyak 9.500 madin. Jumlah itu disebut lebih banyak daripada jumlah sekolah formal.

Sementara, jumlah gurunya ada sekitar ratusan ribu.

Menurutnya, selama ini madin merupakan lembaga yang berbasis kemandirian masyarakat.

Mulai pengadaan tanah untuk bangunan, pembangunan gedung, lalu dalam proses belajar mengajar setiap harinya.

Karena itu, ada anggapan jika ingin melihat lembaga pendidikan yang paling mandiri, lihatlah madrasah diniyah.

Meskipun demikian, Nur Syahid meminta agar ada peningkatan kesejahteraan para guru madin.

Pendapatan yang diterima tentunya harus sebanding dengan upaya mencetak generasi yang islami dan memenuhi SDM unggul dan berkarakter.

Peningkatan kesejahteraan bisa dilakukan dengan pemberdayaan masyarakat melalui sektor pertanian.

Karena sebagian besar guru madin merupakan petani.

"Guru diniyah kebanyakan petani. Dengan adanya program pemberdayaan di sektor pertanian, diharapkan petani hasilnya menjadi baik dan tentu keikhlasan dalam pengabdian para guru madin juga bertambah," tegasnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved