Berita Banjarnegara
Detik-detik Evakuasi Korban Longsor Pagentan Banjarnegara: Jasad Anak-anak Ditemukan di Ruang TV
Seluruh korban telah dievakuasi. Namun sisa longsoran masih menyisakan pekerjaan untuk dibersihkan
Penulis: khoirul muzaki | Editor: muslimah
TRIBUNJATENG.COM, BANJARNEGARA - Longsor tebing yang menimpa dua rumah hingga menewaskan 4 warga di Desa Pagentan, Banjarnegara masih menyisakan duka mendalam bagi warga, khususnya keluarga.
Empat warga, satu di antaranya bidan desa ditemukan meninggal tertimbun longsor.
Sabtu pagi (20/11/2021), ratusan relawan masih memadati lokasi kejadian.
Baca juga: Upah Minimum 2022, Berikut Daerah Penerima Upah Tertinggi dan Terendah
Baca juga: Kronologi dan Daftar Korban Meninggal serta Luka Akibat Longsor di Pagentan Banjarnegara
Melihat sisa-sisa dampak longsor, tampak kengerian kejadian di malam kelam itu. Dua rumah yang sempat berdiri kokoh di lahan itu, kini nyaris tak berbekas karena tertelan longsor.
Hanya tampak sisa puing-puing bangunan yang hancur di antara timbunan tanah.
Juga beberapa perabotan rumah yang berserakan berlumur tanah. Keceriaan bocah di dalam rumah itu sirna, berubah nestapa.
Dua anak, Fino dan Bunga ditemukan tak bernyawa. Ibu Bunga, Partini (38), juga meninggal dalam insiden itu.
Padahal, mereka baru d tinggal kepala keluarga, Budiman yang meninggal sekitar setahun belakangan.
"Korban anak-anak ditemukan ngumpul di ruang televisi. Kalau bu Partini di kamar, "kata Abdul Kohar, Kades Pagentan, Sabtu (20/11/2021)
Kohar ikut langsung mengevakuasi para korban.
Ia menyaksikan detik-detik para korban ditemukan. Proses evakuasi berlangsung cukup lama. Volume timbunan cukup tebal, lebih tinggi dari tinggi badannya.
Sembari menunggu alat berat datang, warga dan relawan menyingkirkan timbunan longsor secara manual, dengan alat seadanya.
Dua rumah sudah rata dengan tanah yang menggunung. Ini menyulitkan relawan untuk mencari korban yang belum diketahui posisi keberadaannya.
Tapi Kohar tahu persis dimana ruang-ruang di dalam rumah yang dimungkinkan keluarga itu berada.
Ia biasa berkunjung ke rumah itu saat Budiman, sang kepala keluarga yang juga perangkat desa masih hidup dulu. Karenanya, ia langsung mencari di titik yang menimbun ruang tamu dan kamar.
Hingga satu persatu korban ditemukan. Sayang nyawa mereka sudah tak terselamatkan. Alfino (11) dan Bunga (13), ditemukan meninggal. Jasad mereka ditemukan berkumpul di ruang tamu.
Sementara Partini (38), ibu Bunga, ditemukan meninggal di kamar belakang, terpisah dengan anak dan keponakannya, Alfino.
"Ditemukannya masih berselimut. Berarti mungkin sudah tidur saat kejadian, " katanya
Di rumah sebelah yang ikut tertimbun, dihuni seorang bidan desa asal Kecamatan Purwanegara, Andriyani.
Ia menyewa rumah itu untuk menjalankan praktik sebagai bidan desa. Nahas, tenaga medis itu ditemukan meninggal tertimbun tanah dan puing.
Tapi keajaiban datang pada Putri Olivia (7), keponakan Partini yang ikut mendiami rumah itu.
Sempat tertimbun sejam lebih, anak itu ditemukan masih bernafas. Ia dilarikan ke Puskesmas dan selamat
Tapi Putri harus kehilangan saudara kandungnya, Alfino yang meninggal dalam insiden itu. Putri dan Alfino ternyata adalah yatim piatu. Mereka diasuh oleh Partini, budenya yang kini sudah tiada. (*)