Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Regional

Kisah Aditya, Pelajar SMK Diam-diam Memulung Demi Ringankan Beban Orang Tua yang Terdampak PPKM

Bermula dari pandemi Covid-19 yang melahirkan kebijakan PPKM di Indonesia, seorang pelajar SMK di Sidoarjo Jatim 'nyambi' jadi pemulung.

Editor: rival al manaf
(Yuliani Ibu Aidtya)
Tumpukan Botol Bekas Yang dimasukkan Dalam Karung, Hasil Perolehan Sementara Aditya Pejalar SMK Sidoarjo yang Sekolah Sambil Mulung, Jum'at (19/11/2021). 

TRIBUNJATENG.COM, SURABAYA - Bermula dari pandemi Covid-19 yang melahirkan kebijakan PPKM di Indonesia, seorang pelajar SMK di Sidoarjo Jatim 'nyambi' jadi pemulung.

Aktivitas memulung itu awalnya ia lakukan secara diam-diam tanpa sepengetahuan orangtuanya.

Ia memungut botol dan plastik bekas setelah selesai belajar daring.

Kegiatan itu dia lakukan bukan sekadar untuk mengisi waktu luang.

Namun meringankan beban orang tuanya yang selama pandemi pendapatan dari usaha kateringnya menurun drastis.

Baca juga: Julukan Ridwan Kamil untuk Yana yang Ngeprank Hilang, Beri Pesan: Sayangi Keluarga Kurangi Drama

Baca juga: Kunci Jawaban Tema 5 Kelas 2 SD Halaman 14 15 17 18 19 20, Ungkapan Permintaan Maaf

Baca juga: Klasemen BRI Liga 1, PSIS Semarang Digusur dari 4 Besar Usai Bali United Kalahkan Persela Lamongan

Dia adalah Aditya Candra Glori Semesta, putra pertama dari tiga bersaudara pasutri Yuliani dan Moh Ainur Rofik.

Semangat belajar dari seorang Aditya tak pupus walaupun dia harus memulung.

Saat masih menggunakan seragam lengkap pun dia tak malu mengitari Kota Sidoarjo untuk mencari botol bekas.

Saat diwawancarai Aditya memulai aktivitas itu sudah lumayan lama sejak dia masuk Ke SMK Informatika dua tahun yang lalu.

Tetapi, belum digeluti secara serius hanya sekadar mengisi waktu kosongnya.

Dan tak sedikit pun mengganggu aktivitas wajib dia untuk belajar.

Sejak awal Juli 2021, Aditya sontak ingin mengisi waktunya dengan hal yang positif karena saat itu pembelajaran di sekolahnya harus daring.

“Awal Juli kemarin, saat itu saya bosan, mager, apalagi itu pas dimulai PPKM. Saya mulai lagi, pertama kali bawa karung ke Porong carinya,” kata Aditya saat dikonfirmasi melalui sambungan teleponnya, Jumat (19/11/2021).

Dia menunggu satu minggu sebelum menjual botol bekas supaya terkumpul banyak.

Hasil dari penjualan botol bekas itu ditabung untuk kebutuhan dia selama sekolah seperti alat tulis atau uang sakunya.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved