Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Regional

Awalnya Suami Istri Ini Minta Pijat ke Terapis, Lalu Minta Tidur Threesome

Billy, bukan nama samaran, seorang terapis pijat mengaku mendapatkan klien yang meminta berhubungan intim bertiga alias threesome

Penulis: galih permadi | Editor: galih permadi
ISTIMEWA
Ilustrasi PSK anak 

TRIBUNJATENG.COM - Billy, bukan nama sebenarnya, seorang terapis pijat mengaku mendapatkan klien yang meminta berhubungan intim bertiga alias threesome.

Sebelumnya, Billy bekerja di bidang penerbangan.

Lalu mulai bekerja menjadi terapis pijat sejak Februari 2019.

"Saya terdesak ekonomi akhirnya mau jadi terapis tempat pijat plus-plus di Jakarta Utara," ujarnya ketika hadir di acara Talkpod akun youtube Malam Malam Net, Senin (22/11/2021).

Billy mengungkapkan ciri-ciri tempat pijat plus plus membedakan dengan tempat pijat biasa.

"Sebenarnya tempat membedakan plus atau ngganya biasa tidak terlalu detail informasi pijatnya apa aja.

Lalu remang-remang.

Ketika di dalam kita bisa kasih kode, kalau kita minta bisa dibuka semua ngga nih? Kalau terapisnya bilang bisa, itu 80 persen bisa plus plus," ujarnya.

Billy mengatakan dirinya pilih-pilih klien untuk jasa pijat plus plus.

"Kalau saya milih-milih. Kalau saya ngga suka saya ngga mau. Kalau yang lain kerja aja, kalau saya untuk plusnya pilih-pilih," ujarnya.

Tarif untuk short time, kata Billy, sebesar Rp 2 juta, sedangkan untuk long time Rp 5 juta untuk 12 jam.

"Cowok cewek segitu," ujarnya.

Billy mengungkapkan pernah mendapatkan klien untuk tidur bertiga.

"Saya pernah dapat klien suami istri. Awalnya pijat. Ternyata suami minta threesome sama istrinya," ujarnya.

Kejadian aneh lain yakni seorang wanita paruh baya minta tangan diikat selama pijat.

"Sebelum digituin, tante itu minta dipijat tapi diikat tangannya. Lalu jilat seluruh badannya," imbuhnya.

Digerebek

Sementara itu, di Kota Semarang, Subdit V Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Jateng ungkap kasus prostitusi online beroperasi di hotel berbintang di kota Semarang.

Tidak tanggung-tanggung layanan prostitusi online yang ditawarkan ke pria hidung belang melalui akun twitter juga menawarkan layanan threesome atau hubungan seks dilakukan tiga orang.

Tarif yang ditawarkan jutaan rupiah.

Kasubdit V /Cyber Ditreskrimsus Polda Jateng AKBP Rosyid Hartanto menuturkan ada  dua tersangka yakni GA seorang laki-laki dan WI seorang perempuan.

Keduanya ditangkap di kamar Hotel berbintang di Kota Semarang pada Senin (16/11/2021) kira-kira pukul 21.00 WIB.

"Saat itu kedua tersangka itu sedang bertransaksi," ujarnya, Sabtu (20/11).

Menurutnya, detik-detik kronologi penangkapan, Subdit V melakukan patroli cyber kemudian mendapatkan sebuah akun akun Twitter @Pasutrixxxxx yang memposting foto dan video menampilkan kegiatan hubungan suami istri.

Pada akun tersebut  menampakan alat kelamin laki-laki dan wanita.

"Jadi modus mereka melakukan posting dimedia sosial dengan menampilkan konten pronografi yang difoto tersebut adalah para tersangka sendiri."

"Kemudian saat ada yang tertarik mereka saling chatting, lalu mereka akan janjian ketemu langsung," jelasnya.

Lanjutnya, sebelum bertemu, wanita penghibur tersebut pilih-pilih calon pelanggannya.

Sang wanita itu membatasi pelanggannya usia maksimal 30 tahun. 

Tidak hanya itu wanita tersebut mematok pelanggannya sekali kencan Rp 3 juta.

"sekiranya cocok kemudian pelanggan transfer  Rp  3 juta ke rekening pelaku. Setelah itu barulah mereka janjian di hotel dan main bertiga," jelasnya.

Ia mengatakan kedua pelaku mengaku merupakan pasangan suami istri.

Namun diminta untuk membuktikan keduanya tidak dapat menunjukkan bukti perkawinan.

"Kedua pelaku mengaku sebagai pasangan suami istri tetapi siri, namun sampai dengan saat ini tersangka tidak dapat menunjukan bukti bahwa mereka telah menikah," tandasnya.

Sementara itu,Wakil ketua PHRI Jateng, Bambang Mintosih menuturkan  melacak prostitusi online di hotel tidaklah mudah.

Bahkan pelaku tidak terlihat jika akan melakukan prostitusi online.

"Biasanya pelaku kayak tamu biasa. Selain itu tidak banyak hotel berani menggedor pintu kamar yang dicurigai dijadikan tempat prostitusi," ujar dia.

Menurutnya, banyak pihak manajemen yang tak mengetahui adanya praktek prostitusi di hotel.

Hal tersebut baru ketahuan setelah pelaku memposting di media sosial. 

"Jadi pihak hotel baru tahu ketika  sudah lama. Biasanya manajemen tahu dari media sosial atau sudah ada kejadian penggerebekan," tuturnya.

Dikatakannya, memberantas prostitusi di hotel butuh kerjasama semua pihak.

"Hak privasi tamu itu ada di undang-undang ini yang membuat sulit memberantas. Terus pelaku tidak terlalu mencolok," ujarnya.

Ia menuturkan praktek prostitusi online di hotel biasanya  banyak di hotel melati atau hotel dengan tarif murah.

Pihaknya juga agar pihak manajemen bisa lebih berhati-hati saat menerima tamu.

"Jadi sudah dari front office yang menscreening tamunya dan memberitahu ke pihak managemen," tandasnya. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved