Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

BI: Ekspor Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi 2021

kenaikan ekspor didorong oleh permintaan yang meningkat dari berbagai mitra dagang utama Indonesia.

Editor: Vito
TRIBUNJATENG/dok
ilustrasi - bongkar muat kontainer di Terminal Peti Kemas Semarang, Pelabuhan Tanjung Emas 

TRIBUNJATENG.COM, SURABAYA - Bank Indonesia (BI) memprediksi ekonomi Indonesia para kuartal ke-IV 2021 akan tumbuh seiring dengan meningkat aktivitas ekspor.

Hal itu disampaikan Direktur Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI, IGP Wira Kusuma. Menurut dia, pada kuartal ketiga tahun ini perekonomian domestik tumbuh sebesar 3,51 persen. Pertumbuhan itu di antaranya disumbang dari lonjakan ekspor.

"Aktivitas ekspor itu bahkan tumbuh lebih tinggi dibandingkan kenaikan sebelum masa pandemi," katanya, dalam diskusi mengenai perekonomian terkini dan respons kebijakan yang digelar di Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (20/11).

Pada kuartal ketiga tahun ini, Wira menuturkan, ekspor tumbuh 29,16 persen year on year (yoy). Angka itu melanjutkan pertumbuhan dua digit pada kuartal kedua lalu.

Ia menyebut, kenaikan ekspor didorong oleh permintaan yang meningkat dari berbagai mitra dagang utama Indonesia. Selain itu, harga komoditas yang meningkat juga menjadi angin segar bagi prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Kinerja apik itu kemudian tercermin dari surplus neraca dagang yang terjadi selama Januari-Oktober 2021 sebesar 30,81 miliar dollar AS.

Tren positif itu diyakini bakal terus berlanjut, seiring dengan meningkatnya harga berbagai komoditas yang turut diperdagangkan Indonesia.

Wira menyatakan, aktivitas ekspor inilah yang akan menjadi kontributor terbesar pertumbuhan ekonomi pada 2021.

"Ekspor inilah yang akan membantu ke depan. Bagaimana dengan domestiknya, kami ekspektasikan akan juga mengikuti perkembangan ekspor, sehingga klop-lah nanti," ujarnya.

Seperti diketahui, neraca perdagangan Indonesia kembali mencetak surplus pada Oktober 2021. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, surplus neraca perdagangan pada bulan laporan sebesar 5,73 miliar dollar AS.

Merunut data BPS, nilai surplus neraca perdagangan itu kembali mencetak rekor tertingginya menggantikan posisi Agustus 2021 yang tercatat sebesar 4,74 miliar dollar AS.

Kepala BPS, Margo Yuwono mengatakan, surplus jumbo pada Oktober 2021 itu didorong peningkatan baik nilai ekspor maupun nilai impor.

Nilai ekspor tercatat 22,03 miliar dollar AS, atau naik 6,89 persen month to month (mtm) dan secara tahunan naik 53,35 persen yoy. Sementara nilai impor tercatat 16,29 miliar dollar AS, atau naik 0,36 persen mtm dan secara tahunan naik 51,06 persen yoy.

Realisasi kinerja neraca dagang Oktober 2021 itu membuat Indonesia mengalami surplus neraca dagang selama 18 bulan berturut-turut.

Jika dilihat sejak Januari hingga Oktober 2021, atau secara kumulatif, Indonesia mengalami surplus sebesar 30,81 miliar dollar AS. Capaian itu lebih tinggi dibandingkan dengan periode sama tahun lalu, yakni sebesar 16,93 miliar dollar AS.

“Ekspor Oktober 2021 cukup tinggi naiknya. Kalau dipilah, migas secara yoy meningkat 66,84 persen, dan non-migas meningkat 52,75 persen yoy,” katanya, via video conference, Senin (15/11). (Tribunnews)

Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved