Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Demak

Kian Mengkhawatirkan, Abrasi di Sayung Demak Sudah Gerus Daratan 2 Kilometer 

Abrasi yang terjadi di kawasan pesisir utara Jawa Tengah, terutama di Desa Sriwulan, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, tampak semakin mengkhawatirkan

Penulis: Reza Gustav Pradana | Editor: m nur huda
TRIBUN JATENG/REZA GUSTAV
Kondisi rumah warga yang tak bisa ditinggali karena banjir rob dan abrasi di Desa Sriwulan, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak. 

TRIBUNJATENG.COM, DEMAK - Abrasi yang terjadi di kawasan pesisir utara Jawa Tengah, terutama di Desa Sriwulan, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, tampak semakin mengkhawatirkan.

Ratusan hektar permukiman warga saat ini sudah terendam rob atau air laut.

Warga yang bertahan yakni mereka rumahnya terdampak rob namun mampu meninggikan tanahnya.

Sedangkan yang lain terpaksa harus meninggalkan rumahnya dan memilih menyewa kos atau mengontrak rumah di tempat yang tidak terendam.

Kepala Desa Sriwulan, Zamroni, menerangkan bahwa pada musim ini rob masih sering terjadi namun saat malam hari.

Selain rumah, tampak beberapa sekolahan, termasuk SDN 3 Sriwulan sebagian wilayahnya tergenang banjir rob.

Meskipun demikian, siswa di sana kini masih berangkat sekolah dan melakukan aktivitas belajarnya lantaran rob sudah mulai surut saat siang hari.

Sehingga hal tersebut tak menghalangi proses belajar mengajar di sekolah itu.

“Jika pagi hari rob sudah mulai surut dan tanahnya mengering sehingga siswa tetap berangkat sekolah,” tuturnya, Senin (22/11/2021).

Pria yang kerap disapa oleh warga sebagai Pak Zam tersebut menyebutkan bahwa dari total sekitar 400 hektar di wilayah yang dipimpinnya, hampir setengahnya terendam rob.

“Wilayah kami dari 400 hektar itu, sekarang yang tidak terendam rob tinggal 200 hektar karena masih ada bangunan rumahnya.

Untuk garis pantai yang sudah tergerus sudah sekitar dua kilometer,” tuturnya.

Ia berharap bahwa pemerintah baik Pemkab, Pemprov maupun pusat dapat segera melakukan pencegahan bencana tersebut, termasuk menyelesaikan proses penggarapan tanggul laut.

“Karena masyarakat (setempat) sudah menderita lama dan termiskinkan oleh alam, sehingga harapannya agar kondisi ini segera bisa teratasi,” harapnya.

Zamroni sendiri sempat mengundang para akademisi ke desa yang dipimpinnya untuk melakukan diskusi forum mengenai permasalahan rob di sana pada Kamis (4/11/2021) lalu.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved