Breaking News
Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Demak

Kian Mengkhawatirkan, Abrasi di Sayung Demak Sudah Gerus Daratan 2 Kilometer 

Abrasi yang terjadi di kawasan pesisir utara Jawa Tengah, terutama di Desa Sriwulan, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, tampak semakin mengkhawatirkan

Penulis: Reza Gustav Pradana | Editor: m nur huda
TRIBUN JATENG/REZA GUSTAV
Kondisi rumah warga yang tak bisa ditinggali karena banjir rob dan abrasi di Desa Sriwulan, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak. 

Ia mengundang satu di antaranya yakni seorang ahli iklim dari Universitas Sriwijaya, Prof Dr Iskhaq Iskandar.

“Sejauh mana apakah subsiden, abrasi atau kenaikan permukaan laut itu yang masih kami belum ketahui,” ungkapnya.

Iskhaq mengatakan bahwa solusi sementara saat ini yang bisa dilakukan yakni bagaimana caranya agar warga bisa beradaptasi dengan alam.

Satu di antara warga yang rumahnya berbatasan langsung dengan laut, Marti (62), mengungkapkan keresahannya.

Ia yang menempati rumah itu sejak 2016 mengaku sudah meninggikan tanahnya sampai dua kali.

“Saya bangun sendiri talud di belakang rumah karena dekat sekali dengan laut.
Kalau waktu rob saya tidak bisa tidur,” ujarnya.

Sementara itu, di lain waktu dan tempat, Bupati Demak, Eisti’anah, mengatakan bahwa pihaknya tengah berpikir keras menangani persoalan rob di Demak, khususnya di sejumlah desa di Kecamatan Sayung.

“Kami sudah menginstruksikan ke berbagai pihak bahwa visi misi program kami terkait isu strategis di Kabupaten Demak bisa selesai dua sampai tiga tahun ke depan, setelah itu berpikir untuk penanganan rob.
Meskipun demikian, di sela-sela itu kami juga mengunjungi daerah rob seperti di Timbulsloko dan mendengar aspirasi mereka.

Sebagian dari mereka meminta relokasi dan kami sudah siapkan tempatnya,” tutur Eisti’anah ketika ditemui seusai Rapat Paripurna Ke-39 Masa Sidang III (Ketiga) yang berlangsung di Ruang Rapat Paripurna DPRD Kab Demak, Senin (8/11/2021) lalu.

Ia juga mengatakan bahwa penanganan rob tersebut juga terkendala anggaran.

“Kami juga sudah mengakui bahwa tidak mampu secara dana tapi kami sudah melobi baik pihak provinsi maupun pusat jika nanti ada bantuan dari investor sehingga bisa mengurangi dampak dari rob tersebut,” pungkasnya. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved