Berita Viral
Kisah Pria Beli Lukisan Rp 428 Ribu, Kini Harganya Ditaksir Rp 713 Miliar
Seorang pria di Massachusetts empat tahun lalu membeli lukisan seharga 30 dollar AS (kini Rp 428.000), dan sekarang nilainya mencapai 50 juta dollar.
lihat foto
TRIBUNJATENG.COM, AS - Siapa sangka lukisan seharga ratusan ribu kini ditaksir berharga Rp 713 miliar oleh para pakar.
Pemilik lukisan itu adalah seorang pria yang enggan disebut namanya di di Massachusetts Amerika Serikat.
Pada Tahun 2017 lalu ia membeli lukisan seharga 30 dollar AS (kini Rp 428.000), dan sekarang nilainya mencapai 50 juta dollar AS (Rp 713 miliar).
Lukisan bergambar seorang perempuan dan anak berjudul "A.D." itu dibelinya dalam sebuah pameran.
"Karya seni lama yang dibuat dengan luar biasa," kenang pria itu dikutip dari kompas.com, Jumat (19/11/2021).
Baca juga: Alasan Kenapa Bintang Muda Persipura Rivaldo Todd Ferre Dihukum Larangan Bermain Hingga 1 Tahun
Baca juga: Usai Kalahkan Jepang di Indonesia Open, Marcus/Kevin Kritik BWF: Kami Diperlakukan Seperti Robot
Baca juga: Kunci Jawaban Kelas 6 Halaman 3 4 5 6 7 8 10 12 13 14 Buku Tematik Tema 5 Negara-negara ASEAN
Ternyata, lukisan itu sekarang bernilai hingga 50 juta dollar AS.
Setidaknya itulah harga yang diajukan oleh Galeri Agnews di London.
Agnews meyakini "A.D." adalah karya seni master Renaisans Jerman, Albrecht Duerer.
Galeri seni tersebut memiliki alasan tersendiri untuk menganggapnya sebagai karya asli Duerer.
Setelah analisis, Christof Metzger selaku kepala kurator di Museum Albertina di Wina, menyatakan karya itu asli.
Kemudian, Giulia Bartrum mantan kurator German Prints and Drawings di The British Museum, juga percaya bahwa lukisan itu asli.
Kedua ahli tersebut menduga karya itu dibuat sekitar tahun 1503 sebagai studi pendahuluan untuk lukisan cat air terkenal Duerer, The Virgin with a Multitude of Animals, yang selesai kira-kira tiga tahun kemudian.
Bagi pemiliknya, yang ingin tetap anonim, jalan untuk memeriksa keaslian lukisan "A.D." tidaklah mudah.
Setelah membelinya pada 2017, ia membawanya ke beberapa ahli untuk otentikasi atau penjualan tetapi selalu ditolak, menurut Agnews.
Baru setelah pemiliknya terhubung secara kebetulan dengan Clifford Schorer, kolektor yang berbasis di Boston, karya seni itu dipertimbangkan secara serius.
