Berita Video
Video Sosok Philipus Dwi Harmono Terpilih Jadi Ketua Corps Alumni Akpelni Semarang
Pengusaha logistik asal Semarang, Philipus Dwi Harmono terpilih menjadi Ketua Corps Alumni Akpelni (CAA) Kota Semarang.
Penulis: mamdukh adi priyanto | Editor: abduh imanulhaq
TRIBUNJATENG.COM,SEMARANG- Berikut ini video sosok Philipus Dwi Harmono terpilih jadi Ketua Corps Alumni Akpelni Semarang.
Pengusaha logistik asal Semarang, Philipus Dwi Harmono terpilih menjadi Ketua Corps Alumni Akpelni (CAA) Kota Semarang.
Keputusan tersebut ditentukan pada Musyawarah Cabang (Muscab) ke-2 CAA di Semarang, Sabtu (27/11/2021).
Philipus terpilih secara aklamasi. Sebelumnya, panitia pelaksanaan Muscab atau steering committee mengadakan jajak pendapat terkait kepemimpinan CAA kepada alumni Politeknik Bumi Akpelni Semarang.
Misalnya dengan menanyakan ketua CAA yang ideal serta saran agar CAA berjalan lancar ke depannya.
Jajak pendapat diadakan dengan melontarkan pertanyaan ganda kepada anggota pesan singkat di telepon seluler.
Usai diputuskan terpilih memimpin CAA Semarang, Philipus menyampaikan terima kasih kepada seluruh jajaran alumni CAA yang ada di Semarang.
Utamanya, yang turut berpartisipasi secara aktif dalam proses musyawarah yang berjalan dengan sangat baik tersebut.
"Saya bersyukur, namun sedikit grogi karena harus mengemban amanat berat. Yakni menjadikan CAA Semarang ini barometer seluruh Indonesia," kata Philipus.
CAA Semarang sebagai barometer seluruh Indonesia, kata dia, sudah layak lantaran lokasi kampus Politeknik Bumi Akpelni ada di Kota Semarang.
Saat ini, kepengurusan CAA tersebar di berbagai daerah di Indonesia. Misalnya Solo Raya, Pontianak, Jambi, Batam, Banten, Tegal, Brebes, Pemalang, Purwokerto, dan sebagainya.
Program jangka pendek yang akan dilakukannya yakni menginventarisir alumni Politeknik Bumi Akpelni yang ada di Semarang.
Dari hasil sementara, ada sekitar seribu alumni.
Jumlah tersebut ada yang bekerja di darat maupun di laut. Jika di darat mereka ada yang sudah jadi pengusaha, bekerja di sektor pelayaran atau logistik, di instansi TNI atau Polri dan sebagainya.
Sedangkan di laut, ada yang bekerja di kapal logistik ekspor impor dan lain-lain.
"Kami akan menghubungi mereka satu persatu dan meminta kerja sama. Serta tidak lupa untuk meminta mereka berkontribusi untuk kampus," tandasnya.
Sementara, Ketua Umum CAA, Kolonel (Purn) TNI AL, Sarwono mengatakan alumni Akpelni cukup besar jumlahnya tersebar di seluruh Indonesia. Diperkirakan jumlahnya mencapai 6.000
"Para alumni ini pada umumnya bekerja di bidang pelayaran, usaha, dan nonpelayaran atau di perkantoran. Kami meminta kepada pengurus alumni yang baru dilantik untuk menjaga integritas alumni serta bekerja sama dengan lembaga (Politeknik Bumi Akpelni). Tidak dipisahkan antara alumni dan lembaga," tegas alumni Akpelni angkatan ke-15 ini.
Para alumni, kata dia, juga harus mendukung adik-adik angkatan yang tengah belajar menempuh pendidikan di bangku Politeknik Bumi Akpelni.
Ia berharap Politeknik Bumi Akpelni dapat menghasilkan para pelaut tangguh dan berkarya di dalam atau di luar negeri.
Menurutnya, saat ini sudah banyak sekolah atau perguruan tinggi vokasi pelayaran.
Oleh karena itu, diharapkan Politeknik Bumi Akpelni dapat menghasilkan para pelaut cerdas dan profesional agar dapat berkompetisi di dunia kerja.
Direktur Politeknik Bumi Akpelni, Capt Cahya Fajar Budi meminta agar pengurus CAA Kota Semarang yang baru dilantik untuk bersinergi dan berkolaborasi dengan lembaga atau perguruan tinggi.
"Lanjutkan apa yang dilakukan pengurus lama, dengan intensitas ditambah untuk sinergi dengan kami. Sebagai lembaga tanpa dukungan alumni tentu tidak bisa maju," ujarnya.
Ia menjelaskan, alumni yang ada sekarang berjumlah sekitar 6.000 orang tersebar di berbagai macam dunia usaha dan dunia industri.
Yang mana 85 persen alumni bekerja di industri maritim semisal paa profesi pelayaran niaga, perusahaan pelayaran di pelabuhan, dan logistik.
Kemudian, sekitar 10 persen alumni saat ini berprofesi sebagai TNI dan Polri serta aparatur sipil negara. Kemudian 5 persen sisanya menjadi wiraswasta atau pengusaha.
"Adanya alumni yang bekerja sektor maritim juga tentunya bisa mendukung program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Kementerian.
Yang mana praktisi atau dari alumni bisa mengajar di kampus atau kami mengirimkan peserta didik langsung ke dunia usaha dan dunia industri agar mereka mendapatkan materi yang riil," imbuhnya.(mam)
TONTON JUGA DAN SUBSCRIBE :