Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Regional

Aplikasi Shopee Down Ramai di Twitter, Dampak Kebakaran Gedung Cyber

Beredar di layanan pesan Whatsapp terkait aplikasi Shopee yang mengalami down, Kamis (2/12/2021).

Penulis: galih permadi | Editor: galih permadi
IST
ShopeePay 12.12 Birthday Deals Hadir Rayakan Pencapaian UMKM Sepanjang 2021 

TRIBUNJATENG.COM - Beredar di layanan pesan Whatsapp terkait aplikasi Shopee yang mengalami down, Kamis (2/12/2021).

"Jangan transaksi di shopee dulu. Terkait kebakaran kantor cyber jakarta," demikian pesan yang beredar.

Kabar ini juga disampaikan akun resmi instagram Shopee Indonesia.

Baca juga: Pernyataan Resmi Shopee Terkait Gangguan Layanan Akibat Kebakaran Gedung Cyber

"Sobat Shopee, beberapa layanan Shopee dan juga layanan Mitra Shopee tengah mengalami gangguan. Shopee mohon maaf atas ketidaknyamanannya. Namun tidak perlu khawatir, transaksi yang telah dilakukan pelanggan dan mitra akan dapat segera dilakukan kembali," demikian caption gambar.

Kabar aplikasi error dan down juga ramai diperbincangkan di twitter.

napuy : shopee lagi down kah servernya? mas keluar dari akun sendiri login via web juga ga bisa

gan : Shopee down yak? Ampe 2x ke logout masa wkwkwk

 Tukang Kaen : Shopeedown ga sih ga bisa isi saldo shopee pay?

Sementara itu, kebakaran di Gedung Cyber Jakarta mengakibatkan sejumlah aplikasi eror.

Hal ini membuat Gedung Cyber trending di twitter.

Sejumlah aplikasi error yakni ruangguru hingga IPOT.

Aplikasi investasi saham milik PT Indo Premier Sekuritas, IPOT, mengalami kendala akibat kebakaran di salah satu area kerja Bursa Efek Indonesia di Gedung Cyber, Jalan Kuningan Barat Raya, Jakarta Selatan, Kamis (2/12/2021).

Diketahui, sejumlah platform broker mengalami gangguan akibat insiden ini.

“Aplikasi IPOT menjadi salah satu dari sekian broker yang ikut terdampak.

Perseroan langsung mengambil langkah antisipatif akibat kebakaran tersebut. Kita termasuk satu dari broker-broker yang terkena musibah itu.

Kami lagi proses untuk kita pindahkan koneksi ke kolokasi lain,” kata Direktur Utama Indo Premier Sekuritas Moelonoto The kepada Kompas.com.

Melalui Instagram resmi Indo Premier dijelaskan, saat perusahaan tengah mengalami situasi force majeure, di mana data center perusahaan terdampak kebakaran yang terjadi tengah hari tadi.

Namun, Indo Premier memastikan insiden hanya berdampak pada transaksi nasabah, tetapi dana nasabah dipastikan aman.

“Kami informasikan juga bahwa gangguan hanya berdampak kepada transaksi. Seluruh dana nasabah kami pastikan aman.

Kami mohon maaf yang sebesar-besarnya atas ketidaknyamanan yang dialami. Kami akan terus berupaya secara maksimal agar seluruh layanan dapat kembali seperti semula,” tulis manajemen Indo Premier.

Sebelumnya, Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI Laksono Widodo mengungkapkan, dalam insiden tersebut, terdapat beberapa broker yang terkendala, tetapi tidak ada dampak yang signifikan.

“Ada dua broker yang terkendala karena kebakaran ini dan satu broker yang self suspend. Yang lain berjalan normal,” kata Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI Laksono Widodo kepada wartawan.

Dua Meninggal

Korban tewas kebakaran Gedung Cyber 1 di Jalan Kuningan Barat, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, bertambah menjadi dua orang.

Peristiwa kebakaran di Gedung Cyber 1 terjadi pada Kamis (2/12/2021) sekira pukul 12.35 WIB.

Kedua korban tewas yaitu Seto Fachrudin (18) dan Muhammad Redzuan Khadafi (17). Keduanya merupakan warga Bogor dan Depok.

"Korban pertama dibawa oleh PMI Jakarta Selatan ke RSUD Mampang. Yang kedua dibawa oleh Dinkes ke RSUD Mampang," kata Kasudin Gulkarmat Jakarta Selatan Herbert Plider Lomba Gaol dalam keterangan tertulisnya.

Seto diduga terjebak cukup lama di dalam gedung tersebut saat terjadi kebakaran.

"Selama 20 menit (terjebak), lebih kurang 20 menit," kata Herbert.

Herbert menjelaskan, kebakaran di Gedung Cyber 1 terjadi sekira pukul 12.35 WIB. Petugas Damkar tiba di lokasi 5 menit setelahnya.

"Proses pemadaman dan evakuasi korban butuh waktu sekitar 30 menit," ujar dia.

Ia mengungkapkan, kebakaran di Gedung Cyber 1 diduga disebabkan karena korsleting listrik.

"(Kebakaran) diduga karena adanya hubungan arus pendek," kata Herbert.

Berdasarkan hasil penelusuran sementara, jelas Herbert, titik api berasal dari lantai 3 Gedung Cyber 1.

"Ruangan server di lantai 3 yang terbakar," ujar dia.

Herbert mengatakan, korban tewas merupakan teknisi di gedung tersebut.

Dugaan sementara, remaja 18 tahun itu meninggal dunia akibat sesak napas seusai menghirup banyak asap.

"(Korban) meninggal mungkin karena asap banyak sehingga mungkin akibatkan meninggal," kata Herbert di lokasi.

Herbert menuturkan, korban diduga terjebak saat terjadi kebakaran di lantai 3 Gedung Cyber 1.

"Dia sebagai teknisi, mungkin begitu lihat itu langsung bekerja dia mungkin lupa keluar. Nah petugas kita menyisir lalu ada ketemulah korban itu," ujar dia.

Sebanyak 22 unit mobil pompa dan 40 personel dikerahkan untuk memadamkan api.

Saat ini, kobaran api sudah berhasil dipadamkan dan petugas tengah melakukan proses pendinginan. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved