Fokus
Fokus : Jangan Lupa Berdoa
"Saiki gantian Omicron. Iki pandemi kapan rampunge nek ngene terus (Sekarang giliran Omicron. Ini pandemi kapan selesainya kalau begini terus
Oleh Arief Novianto
Wartawan Tribun Jateng
"Saiki gantian Omicron. Iki pandemi kapan rampunge nek ngene terus (Sekarang giliran Omicron. Ini pandemi kapan selesainya kalau begini terus-Red)?" kata satu tetangga saya, dalam diskusi ngalor-ngidul di pos ronda kampung, kemarin malam.
Yah, hal itu diungkapkan tetangga saya menanggapi ramainya pemberitaan media mengenai varian terbaru covid-19, Omicron, yang pertama kali ditemukan di Botswana, Afrika, pada 24 November 2021 lalu.
Varian B.1.1.529 atau Omicron disebut sebagai satu yang sangat cepat dalam menularkan virus. WHO mengklasifikasikan varian Omicron masuk ke dalam kategori variant of concern (VoC), tanpa melalui kategori variant of interest (VoI).
Dikutip dari covid19.go.id, varian Omicron memiliki sejumlah besar mutasi, beberapa di antaranya mengkhawatirkan.
WHO menjelaskan, bukti awal telah menunjukkan lonjakan atau peningkatan risiko infeksi ulang penyintas covid-19 akibat varian tersebut dibandingkan dengan VoC lain.
Dalam waktu singkat, virus hasil mutasi itu telah menyebar cepat dan terdeteksi di 24 negara, dengan terbanyak mencatat kasus Omicron yakni Afrika Selatan dengan 77 kasus, disusul Inggris 22 kasus, dan Belanda 16 kasus.
Adapun, kasus covid-19 di Afrika Selatan (Afsel) naik berlipat ganda dalam sehari sejak ditemukannya Omicron.
Data National Institute for Communicable Diseases (NICD) mencatat sebanyak 8.561 kasus baru covid-19 dalam 24 jam terakhir, melonjak 95,8 persen dalam satu hari, dan 571,5 persen dalam sepekan.
Melansir Daily Mail, ilmuwan Afsel mengatakan, varian Omicron dengan cepat menjadi dominan.
"Profil mutasi dan gambaran epidemiologis menunjukkan Omicron mampu lolos dari beberapa kekebalan kita," ungkap para ilmuwan.
Negara-negara di dunia pun kini berupaya keras mengantisipasi masuknya virus itu, termasuk Indonesia, untuk menghindari gelombang ketiga covid-19, terlebih menjelang masa libur Natal dan tahun baru (Nataru).
Seperti diketahui, pemerintah bakal kembali menerapkan kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 3 secara menyeluruh pada momen Nataru, yakni pada 24 Desember 2021 hingga 1 Januari 2022.
Terbaru, Wakil Ketua Komite Penanganan Covid-19, Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan, pemerintah telah menyusun langkah antisipasi dalam merespon merebaknya varian Omicron di sejumlah negara.