Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Regional

Pemkab Sleman Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Lahar Hujan Gunung Merapi

Pemerintah Kabupaten Sleman menetapkan status tanggap darurat bencana lahar hujan gunung merapi dua pekan, mulai 2 - 15 Desember 2021.

Editor: m nur huda
KOMPAS.com/Ika Fitriana
Sebuah truk penambang pasir hanyut dan terjebak banjir lahar hujan di Kali Juweh tepatnya di Dusun Windu Sabrang, Desa Wonolelo, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang, Kamis (11/12/2014) sore. 

TRIBUNJATENG.COM, SLEMAN - Status tangap darurat bencana lahar hujan Gunung Merapi ditetapkan mulai 2 Desember hingga 15 Desember 2021.

Penetapan status darurat tanggap bencana ini dikeluarkan Pemkab Sleman setelah lahar hujan yang menerjang pada Rabu (1/12/2021) lalu, mengakibatkan dampak kerusakan pada jaringan air bersih warga di 4 Kalurahan, yang mengambil mata air di alur sungai Gunung Merapi. 

"Kita tetapkan status tanggap darurat bencana lahar hujan Gunung Merapi sebagai upaya cepat, langkah penanganan," kata Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo, melalui keterangannya, Sabtu (4/12/2021). 

Status tanggap ini ditetapkan melalui Keputusan Bupati Sleman nomor 72/Kep.KDH/A/2021 tentang tanggap darurat bencana lahar hujan gunung Merapi. Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal 2 - 15 Desember.

Kebijakan ini diambil setelah melalui rapat koordinasi terkait penanganan jaringan air bersih warga yang terputus akibat banjir lahar hujan

Dengan keputusan ini, diharapkan dapat mempercepat penanganan bencana di Bumi Sembada. Nantinya, perbaikan jaringan air bersih yang rusak bakal menggunakan pos anggaran Belanja Tak Terduga (BTT)

"Kebutuhan yang digunakan berapa. Saat ini masih dihitung kebutuhan riilnya," kata dia. 

Sementara itu, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, BPBD Sleman Makwan mengungkapkan, banjir lahar hujan yang terjadi pada Rabu, awal Desember lalu, mengakibatkan kerusakan jaringan air bersih warga di tiga mata air alur sungai. Yaitu, mata air Kemaduhan di kali Boyong, mata air Umbul Bebeng di Kali Bebeng dan mata air Umbul Wadon di Kali Kuning. 

Total berapa keluarga terdampak belum disebutkan. Tapi dipastikan berdampak di empat Kalurahan. Yaitu Purwobinangun, Hargobinangun, Umbulharjo dan Glagaharjo.  

"Di Glagaharjo (di umbul bebeng) sendiri ada 8 dusun," tutur dia. 

Terkait kebutuhan air bersih warga, pihaknya telah melakukan dropping air di beberapa titik.

Hal ini dilakukan sembari menunggu perbaikan jaringan pipa air. Sebagian warga juga sebenarnya telah mendapat suplai air dari perbaikan swadaya pipa jaringan yang rusak.

Namun air yang mengalir relatif kecil. Instalasinya pun masih bersifat sementara. Karena itu, warga diberikan bantuan air bersih, terutama dusun yang paling membutuhkan.

Sampai saat ini, telah disalurkan tiga tangki air bersih di dusun Ngipiksari, Kalurahan Hargobinangun. 

"Rencana dropping air selanjutnya di Umbulharjo dan Glagaharjo," kata Makwan. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved