Kecelakaan Kereta Api
Angkot Terobos Rel, Sopir Lari, 8 Penumpang Tertabrak Kereta Api: bau anyir darah
Kereta api tabrak angkot mogok menyebabkan empat dari lima orang penumpang tewas seketika.
TRIBUNJATENG.COM - Kecelakaan tragis melibatkan mobil angkot dan kereta api, Sabtu 4 Desember 2021.
TKP kecelakaan berada di Jalan Sekip Kelurahan Sei Agul, Kecamatan Medan Barat, Kota Medan.
Mobil angkot datang dari arah Jalan Karya menuju Jalan Sekip.
Angkot itu mendadak mogok setelah menabrak palang perlintasan kereta api yang sudah ditutup.
Angkot itu berhenti tepat di tengah rel yang akan dilewati kereta api.
Sopir angkot berhasil keluar mobil.
Dia meninggalkan sejumlah penumpang yang masih duduk di dalam angkot.
Kereta pun lewat.
Angkot itu ditabrak.
Warga setempat, Gabriel, mengatakan kecelakaan terjadi sekitar pukul 15.30 WIB.
"Jadi, saat itu portal kereta api dalam keadaan tertutup."
"Tapi angkot tersebut melaju dan tiba-tiba berhenti di tengah rel."
"Tak lama, sopirnya keluar, sementara penumpang masih ada di dalam," sambungnya.
Akibatnya, lanjutnya, terjadilah tabrakan sampai menghancurkan angkot tersebut.
Berdasarkan penglihatan saksi ada delapan orang yang berhamburan di jalan akibat laka lantas itu.
"Anak-anak tidak ada."
"Yang ku liat hanya satu laki-laki dan itu mati karena kondisinya perutnya sudah koyak sementara lainnya ada yang patah kaki, wajah terkena serempet dan lainnya," ungkapnya.
Tercium bau anyir darah di lokasi kecelakaan itu.
Dikatakan, seluruh korban kini dibawa di Rumah Sakit Royal Prima.
Sopir di pos penjaga kereta.
Empat orang tewas akibat kecelakaan maut itu.
Korban tewas terdiri dua laki dan dua wanita.
Sampai sekarang jenazah belum diambil keluarga dan masih berada di kamar mayat.
Salah satu satpam di rumah sakit yang enggan disebutkan namanya menyebut pihak rumah sakit kesulitan mengidentifikasi korban karena tidak adanya tanda pengenal sama sekali.
Data-data penumpang diduga dicuri oleh masyarakat di lokasi kejadian.
"Belum ada. Sama sekali enggak ada data diri, kayaknya hilang dicuri," ucapnya.
Kepala Cabang Jasa Raharja Medan, Hastuti Retnowulan mengatakan korban luka-luka berjumlah enam orang.
Ia menyebut tiga orang masih dirawat di rumah sakit dan tiga lagi sudah pulang nke rumahnya.
"Yang luka enam orang bang. Cuma tiga masih dirawat dan tiga lagi sudah pulang," kata kepala cabang Jasa Raharja Medan, Hastuti Retnowulan.
Kesaksian Korban yang Selamat
Seorang korban yang selamat, E mengatakan sopir tancap gas menerobos palang pintu kereta api yang sudah tertutup.
Katanya, saat itu kondisi jalan sedang macet.
E yang duduk tepat di belakang kursi kemudi itu selamat karena kereta api menghantam bagian ekor mobil.
"Saya duduk di belakang sopir."
"Tiba-tiba di tabrak bagian belakang," ujar wanita yang enggan identitasnya diungkap ini.
Ia mengatakan, saat itu jarak angkutan umum dengan kereta api sangat dekat.
Sehingga, bagian belakang tidak dapat menghindar.
Para penumpang pun juga sempat menegur saat sopir menerobos.
Namun sopir tidak mengindahkan dan tetap menjalankan mobilnya.
"Pas di tabrak, mobilnya sempat berputar sekali."
"Makanya pas berhenti, posisi bagian depannya ke arah Jalan Gatot Subroto," terangnya.
E langsung tak sadarkan diri dan di bawa ke Rumah Sakit Royal Prima untuk mendapatkan perawatan medis.
Ia hanya mengalami terkilir pada bagian kaki sebelah kanan.
"Cuma terkilir aja kaki," katanya.
Sopir nyaris diamuk massa
Sopir yang ketahuan kabur pun dihajar warga setempat.
Beberapa orang sempat menyelamatkan sopir dari amukan massa.
Sopir diamankan di dalam pos penjaga kereta api bersama dua personel polisi.
Di luar pos tampak warga berkerumun dengan ucapan ingin menghajar sopir angkot tersebut.
Sementara ekspresi sopir angkot tersebut hanya jongkok tertunduk mengenakan baju hitam.
Terlihat sang sopir tidak mengalami luka.
Sebelumnya si sopir melarikan diri ke pos perlintasan setelah dikejar warga.
(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com