Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

Penculik Pegawai Karaoke di Semarang Diburu, Polda Jateng Sampai Turun Tangan

Polda Jateng akan membantu Polrestabes Semarang dan Polres Demak dalam pengungkapan kasus penculikan pegawai cleaning service tempat karaoke.

TRIBUN JATENG/REZA GUSTAV
Kondisi Bagus dalam video yang direkam oleh seorang yang mengaku menculiknya dan dikirimkan ke WhatsApp keluarga Bagus. 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Polda Jateng akan membantu Polrestabes Semarang dan Polres Demak dalam pengungkapan kasus penculikan pegawai cleaning service tempat karaoke.

Pegawai tersebut diketahui bernama Bagus Pujianto (20).

Ia tak pulang ke rumah dan tak bisa dihubungi sejak 17 November 2021 lalu.

Kabid Humas Polda Jateng, M Iqbal Alqudusy menuturkan keluarga korban telah melayangkan laporan di Polsek Mranggen.

Korban diketahui bekerja di tempat karaoke jalan Gajahmada.

"Jadi akan Polres Demak akan berkoordinasi dengan Polrestabes Semarang," ujarnya Selasa (7/12/2021).

Menurutnya, pada perkara tersebut Polisi menerbitkan Daftar Orang Hilang.

Polisi juga telah menindaklanjuti laporan itu.

"Polda Jateng juga membantu dalam penanganan kasus tersebut.

Saat ini dalam tahap asistensi," tuturnya.

Iqbal menerangkan Bagus meninggalkan rumah pada 17 November 2021 lalu pukul 12.00.

Bagus pergi dari rumah dengan alasan berangkat kerja ke tempat karaoke di jalan Gajahmada.

"Namun hingga sekarang belum pulang. Pihak keluarga juga sudah mencari di rumah temannya dan tempat kerjanya.

Ternyata Bagus sudah tidak berangkat kerja sejak 17 November 2021 lalu," jelasnya

Ia mengatakan, Polri tidak tinggal diam adanya laporan tersebut.

Polri tetap menindaklanjuti setiap laporan yang masuk.

"Setiap Laporan tetap ditindaklanjuti.

Pastinya Polda akan turun tangan dalam mengungkap perkara itu," tandasnya.

Uang Tebusan

Sebelumnya seorang pegawai yang bekerja di bagian cleaning service di tempat karaoke di Kota Semarang dilaporkan hilang, diduga diculik.

Pegawai tersebut bernama Bagus Pujianto (20).

Ia tak pulang ke rumah dan tak bisa dihubungi sejak 17 November 2021 lalu.

Ia diduga jadi korban penculikan lantaran keluarganya mendapat panggilan dari seorang pria yang mengaku sebagai penculik dan meminta tebusan.

Kakak kandung Bagus, Pipin Puji Astuti (32), menceritakan kronologis kejadiannya.

Saat itu, ia mengantarkan Bagus bekerja dan berangkat dari rumahnya di Desa Kebonbatur, Kecamatan Mranggen, Kabupaten Demak pada 17 November.

“Seperti biasa saya antar dia ke halte di Penggaron untuk berangkat kerja naik Bus Trans Semarang ke daerah Gajahmada Semarang, hingga saat malam hari saya juga menjemputnya.

Malam hari saya menunggu Bagus di halte, namun tak kunjung terlihat dan tidak bisa dihubungi.

Teman-teman kerjanya juga mengatakan Bagus tidak berangkat pada hari itu,” ujarnya kepada Tribunjateng.com.

Sejak saat itu, Pipin selalu mengontak ponsel Bagus namun tak ada respons.

Hingga akhirnya pada 26 November 2021, keluarga Bagus mendapat panggilan dari seorang pria tak dikenal yang sedang bersama Bagus.

“Malam itu juga penelepon meminta uang sebesar Rp 2,6 juta.

Saya yang saat itu panik langsung terus-terusan menelepon nomor itu tapi tidak pernah diangkat.

Setelah itu, orang tak dikenal itu terus mengirimkan voice note (pesan suara) melalui WhatsApp, bilang kalau Bagus akan baik-baik saja asal pihak keluarga mentransfer uangnya.

Orang itu kemudian menurunkan jumlah uang yang diminta, sempat sebesar Rp 2 juta dan turun hingga Rp 1,5 juta.

Saya saat itu panik sekali, berhubung saya tidak punya uang, saya meminta kakak saya dan malam itu juga kami langsung transfer ke rekening BCA penelepon,” imbuhnya.

Setelah pihak keluarga mentransfer sebanyak yang diminta, Pipin mengatakan bahwa nomor itu tak dapat dihubungi lagi.

Padahal, dalam voice note tersebut, penelepon berjanji akan melepaskan Bagus dan mengantarkannya untuk naik bus dan pulang.

Penelepon mengaku ia bersama Bagus sudah berada di Jakarta.

“Saya juga sempat divideo call dan terlihat Bagus di suatu tempat, tapi Bagus tak berbicara sepatah kata pun hanya mengangguk dan menggeleng.

Saya minta Bagus untuk gerakan kameranya ke arah sekitarnya, namun Bagus tidak mau karena di sebelahnya bersama pria tak dikenal itu,” lanjut Pipin.

Pihak keluarga pun telah melapor hal itu ke Polsek Mranggen Demak.

Kapolsek Mranggen, AKP A M Tohari, ketika dihubungi Tribunjateng.com, membenarkan laporan tersebut.

Polisi saat ini tengah menindaklanjuti laporan tersebut.

Sambil menangis, Pipin mengatakan berharap Bagus bisa segera pulang dan selamat sampai di rumah.

Bagus sendiri dikenal sebagai sosok yang pendiam tak penurut.

Bahkan, Pipin mengatakan sering mengantarkan dan menemani Bagus ketika beraktivitas di luar rumah. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved