Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

Penggunaan Panel Surya di Unnes Bisa Menghemat 40 Persen Biaya Listrik

niveristas Negeri Semarang mulai menggunakan sumberdaya energi terbarukan. Mereka mencoba memanfaatkan pembangkit listrik tenaga surya.

Editor: rival al manaf
Dokumentasi Unnes
Atap gedung rektorat Unnes yang sudah menggunakan panel surya 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Univeristas Negeri Semarang mulai menggunakan sumberdaya energi terbarukan.

Mereka mencoba memanfaatkan pembangkit listrik tenaga surya dengan menggunakan panel surya yang dipasang di atap kampus mereka.

Upaya itu dilakukan menyusul adanya kebijakan pemerintah terkait penggunaan energi terbarukan sebesar 23% pada tahun 2023.

Baca juga: PPKM Level 3 saat Nataru, Sekolah di Jateng Tidak Libur Semester

Baca juga: Video Detik-Detik Terduga Pelaku Penculikan Pegawai Karaoke Ancam Keluarga Korban Pakai Video

Baca juga: Dana Desa di Kebumen Naik Tahun 2022, Bupati Dorong Desa Melek Internet dan Penguatan Bumdes

Kebijakan itu menjadi dasar Unnes dalam menyusun kebijakan terkait isu lingkungan selama 4 tahun terakhir.

Kepala Rumah Tangga Unnes, Setyo Yuwono menyampaikan sebagai perguruan tinggi yang memiliki visi konservasi, Unnes berkomitmen untuk terus mengembangkan teknologi ramah lingkungan bervisi pembangunan berkelanjutan.

"Salah satu bentuk penyediaan energi terbarukan adalah menggunakan sistem panel surya sebagai sumber energi listrik ramah lingkungan," terang Setyo Yuwono.

Ia memaparkan penggunaan panel surya sebagai sumber energi belum banyak diaplikasikan karena nilai investasi yang besar.

Namun potensi kebermanfaatan penggunaan panel surya sangat tinggi karena ketersediaan sinar matahari tidak terbatas dan tidak menghasilkan emisi berbahaya.

Optimalisasi penggunaan panel surya dalam pemanenan potensi energi matahari perlu dipetakan dengan metode yang komprehensif sesuai kondisi lapangan dan kebutuhan.

Salah satu metode pengembangan panel surya adalah model on grid yang efisien dan lebih ekonomis.

"Model ini tidak mengharuskan kita menggunakan baterai sebagai penyimpanan energi yang berhasil ditangkap panel surya," terang Setyo lebih lanjut.

Dengan begitu, daya yang dihasilkan panel surya langsung digunakan.

"Kami pilih model on grid karena melihat beberapa efisiensi, salah satunya karena kegiatan kampus hampir semuanya dilakukan di siang hari, selain itu juga menghemat pengadaan barang karena harga baterainya cukup mahal," bebernya.

Saat ini Unnes telah memiliki 6 sistem panel surya yang beroperasi pada 6 gedung dengan total kapasitas pembangkitan sebesar 226,7 KWP.

Baca juga: Sempat Vakum Gara-gara Pandemi, Diskusi Cipok Teater Tegal Kini Kembali Aktif

Baca juga: Semeru Erupsi, Ganjar Pranowo: Warga Sekitar Merapi Harus Siaga

Baca juga: Sekolah Semarang Belum Ramah Bagi ADHA, Oknum Guru Masih Lakukan Stigma dan Diskriminasi

Dari hasil penelitian dan pengamatannya selama penggunaan panel surya sebagai sumber energi alternatif ia menyimpulkan penggunaan panel surya bisa menghemat biaya listrik hingga 40 persen.

"Oleh karena itu kami berencana terus mengadakan penambahan panel surya demi meningkatkan efisiensi, jika memungkinkan bisa sampai 70 atau 80 persen tingkat penghematannya." bebernya.

Selain penghematan biaya listrik, ia menyebut dengan menggunakan panel surya Unnes telah ikut menyumbang pengurangan emisi gas buang dari energi kotor pembangkit listrik bertenaga batu bara. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved