Breaking News
Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

Solusi 2 Guru Jateng Saat Alami Sulit Sinyal Internet, Ganjar: Mereka Lah Guru Kreatif dan Inovatif

2 guru tunjuk tangan saat Ganjar tanya ketersediaan sinyal internet di sekolahnnya.

Penulis: mamdukh adi priyanto | Editor: sujarwo

TRIBUNJATENG.COM,SEMARANG- Dua guru tunjuk tangan ketika Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo bertanya ketersediaan sinyal internet di sekolah mereka.

Mereka masing-masing berasal dari Bruno Purworejo dan Selo Boyolali.

"Lalu bagaimana caranya bapak ibu guru mengajar siswa selama pandemi?" lanjut Ganjar saat berbicara di depan para guru dan pengurus PGRI saat acara Puncak Peringatan HUT ke-76 PGRI dan Hari Guru Nasional 2021 di Balairung Universitas PGRI Semarang (UPGRIS), Rabu (8/11/2021).

Guru dari Bruno Purworejo mencari daerah sekitar terdekat dimana sinyal sudah bisa masuk.

Sementara, guru dari Selo mengatakan terpaksa harus mendatangi siswa satu persatu untuk memastikan proses belajar mengajar tetap berjalan.

Ganjar mengatakan, pandemi mempercepat disrupsi digital termasuk di bidang pendidikan. Memungkinkan pembelajaran dilakukan jarak jauh dengan penggunaan teknologi.

"Pandemi mendisrupsi seluruh kehidupan kita. Jika tidak adaptif, tidak inovatif, tidak kreatif, tidak akan bisa. Mereka lah guru kreatif dan inovatif. Guru kreatif maka mereka pindah ke daerah yang ada sinyal. Guru kreatif ketika tidak ada sinyal mereka mendatangi murid," ucap gubernur.

"Pandemi mempercepat semua. Dulu pas sekolah, tidak boleh bawa handphone, sekarang tidak punya handphone kasihan. Dulu goleki bojone, anake, seiki nggoleki sinyal (Dulu mencari istri dan anak, sekarang carinya sinyal)," lanjutnya.

Oleh karena itu, ia meminta para guru melakukan inovasi dan kreasi agar bisa menjawab tantangan disrupsi digital dan tantangan masa depan.

"Oleh karena itu, harus ada lompatan cara belajar, cara mengajar, agar metodologi mengajar ketinggalan. Tetapi jangan lupa, lifeskill harus diberikan kepada anak-anak. Bangun karakter anak agar tidak gampang bully, tidak gampang ngamukan sama guru," ujarnya.

Ia berharap, dengan adanya teknologi tidak akan mengubah posisi guru sebagai fasilitator, tidak hanya mengajar.

Sehingga guru dapat memberikan pengetahuan, karakter, dan spiritual yang baik.

Sementara, Ketua Pengurus Provinsi PGRI Jateng, Muhdi menyatakan guru harus meningkatkan kompetensi pada proses belajar mengajar di masa pandemi ini.

Saat ini, proses pembelajaran menggunakan dua skema atau sistem blended learning, yakni dengan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas di ruang kelas sekaligus secara daring.

"Guru diharapkan terus meningkatkan kompetensi dan menciptakan pembelajaran menarik, efektif, dan efisien. Baik secara PTM terbatas maupun daring," imbuhnya. (*)

 

TONTON JUGA DAN SUBSCRIBE :

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved