Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Pendidikan

UPGRIS Jalin Kerja Sama dengan Kampus Filipina Melalui Program Pertukaran Dosen dan Mahasiswa

Universitas Persatuan Guru Republik Indonesia Semarang (UPGRIS) kembali memperluas jaringan internasionalnya.

TRIBUN JATENG/ISTIMEWA
PROGRAM PERTUKARAN: Dosen dan mahasiswa UPGRIS Semarang menjalani program pertukaran akademik dengan Universitas Sains dan Teknologi Nueva Ecija (NEUST) Filipina mulai 17 Agustus sampai 12 September 2025. (Dok. Humas UPGRIS) 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Universitas Persatuan Guru Republik Indonesia Semarang (UPGRIS) kembali memperluas jaringan internasionalnya.

Kali ini, UPGRIS menjalin kerja sama dengan Universitas Sains dan Teknologi Nueva Ecija (NEUST), Filipina, melalui program pertukaran dosen dan mahasiswa.

Para delegasi UPGRIS berada di Filipina sejak 17 Agustus hingga 12 September 2025 mendatang.

Baca juga: Cetak Pengusaha Muda: UPGRIS Gandeng Diplomat Success Challenge Ajak Ratusan Mahasiswa Berwirausaha

Dosen yang terlibat adalah Muhammad Budi Haryono (Teknik Mesin), Lintang Enggartiasto (Teknik Sipil), Bambang Hadi Kunaryo (Teknik Elektro), dan Anita Viana (Arsitektur).

Sementara, mahasiswa yang mengikuti program yakni Danu Setiyawan (Teknik Mesin), Anas Asis Werdiyarti (Teknik Sipil), dan Ghazy Tara Tsagif (Teknik Elektro).

Wakil Rektor 1 UPGRIS, Muniroh Munawar, menyebut program pertukaran tersebut akan mendorong pertumbuhan pendidikan yang berharga dan mempererat hubungan akademik antar institusi.

“Kami berharap dapat terlibat dalam perencanaan yang terperinci dan bekerja sama untuk memastikan keberhasilan kerja sama interasional tersebut,” terang Muniroh dalam rilis yang diterima tribunjateng.com, Kamis (4/9/2025) pagi.

Muniroh menambahkan, UPGRIS secara serius tengah memperkuat jaringan internasional di bidang akademik, yang juga sekaligus memperkuat peran perguruan tinggi sebagai jembatan budaya antarbangsa.

Kerja sama ini semakin relevan setelah UPGRIS belum lama ini mendapat rekomendasi dari LLDIKTI Wilayah VI Jateng sebagai Kategori Kampus dengan Kerja Sama Internasional Terbaik di Jawa Tengah, untuk mengikuti program Anugerah Kerja Sama Diktisaintek 2025.

Dari sisi NEUST, kerja sama ini disambut dengan penuh antusias.

“Ke depan program ini akan kian memperkuat kolaborasi akademik dan ikatan budaya antara Filipina dan Indonesia,” tulis laman resmi NEUST.

Adapun salah satu kegiatan utama ialah seminar di COE Seminar Hall, NEUST, pada 1 September 2025.

Acara ini diisi presentasi para dosen UPGRIS dengan topik lintas disiplin, mulai dari Teori Arsitektur Hijau, Prinsip Desain Baja, Mikro Prosesor, hingga Mechanics of Deformable Bodies.

Acara dilanjutkan dengan ceramah untuk mahasiswa Teknik Mesin oleh Ir. Lintang Enggartiasto, yang membahas Prinsip Desain Baja, khususnya analisis dan desain anggota untuk lentur, serta kekuatan geser anggota struktural. 

Selain itu, Ir. Bambang Hadi Kunaryo menyampaikan materi seputar Mikro Prosesor yang menyoroti dasar-dasar dan unit fungsionalnya. 

Sementara itu, Muhammad Budi Haryono, menyampaikan kuliah tentang Mechanics of Deformable Bodies yang menekankan deformasi, regangan normal dan geser, sifat material, dan tegangan kerja mekanikal. (arl)

Baca juga: Melihat Konsep Green Building Karya Mahasiswa UPGRIS, Dipamerkan di Kampus

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved