Pencabulan
EDAN! Korban Guru Pesantren Herry Wirawan Jadi 21 Santriwati, Sudah Lahirkan 8 Bayi
Jumlah korban kebiadaban Guru Pesantren Herry Wirawan yang sebenarnya ada 21 orang santriwati.
TRIBUNJATENG.COM - Jumlah korban kebiadaban Guru Pesantren Herry Wirawan yang sebenarnya ada 21 orang santriwati.
Tentu jumlah ini memilukan, gila.
Jumlah ini lebih banyak dibanding yang tertulis di dakwaan jaksa yaitu 12 orang santriwati.
Herry Wirawan merenggut keperawanan 21 santri itu.
Bahkan para korban sudah melahirkan 8 bayi, yang terdata sementara ini.
Jumlah korban itu dibenarkan Ketua P2TP2A Garut, Diah Kurniasari.
Rata-rata umur santriwati yang dicabuli Herry Wirawan adalah 13-17 tahun.
Domisili korban kebanyakan dari Garut.
Lalu, bagaimana nasib para bayi yang lahir?
Diah mengatakan masing-masing bayi dirawat oleh keluarga korban.
Kebanyakan keluarga tergolong tidak mampu.
Sebagian besar pekerjaan mereka hanya petani dan buruh.
"Mereka bersedia merawat," kata Diah.
Dia memastikan pihaknya bersedia membantu untuk perawatan para bayi korban kebiadaban Herry Wirawan.
Kebayakan santriwati yang baru melahirkan bayi Herry Wirawan mengalami baby blues.
Mereka tak mau makan dan merasakan sedih berlarut-larut.
Perbuatan keji Herry Wirawan dilakukan mulai 2016-2021.
Pondok yang dikelolanya dikhususkan untuk santriwati usia SMP-SMA.
Herry Wirawan adalah pemilik Pondok Pesantren Madani Boarding School dan Yayasan Manarul Huda Antapani (Madani).
Pondok pesantren itu gratis.
Sehingga banyak keluarga santriwati yang menitipkan anak untuk dididik.
(*)