Berita Regional
Penjelasan Psikolog soal Aksi Tak Senonoh Siskaeee di Bandara Yogyakarta
Untuk diketahui, apa yang dilakukan Siskaeee diduga merupakan tindakan eksibisionisme.
TRIBUNJATENG.COM - Video syur Siskaeee menghebohkan publik.
Siskaeee berasal dari Sidoarjo, Jawa Timur.
Wanita berusia 23 tahun ini menjadi tersangka pemeran video asusila di Bandara Yogyakarta International Airport (YIA).
Baca juga: Virus Corona Merebak di Piala AFF 2020 Singapura, 4 Pemain Dinyatakan Positif Covid-19
Siskaeee telah mendapatkan keuntungan fantastis dari konten videonya tersebut, mencapai Rp 2 miliyar.
Kabid Humas Polda DIY Kombes Pol Yuliyanto menyatakan rata-rata penghasilan Siskaeee dari video-video yang dia unggah tersebut mencapai Rp 15-20 juta setiap bulannya.
Disampaikan juga bahwa motif Siskaeee menyebarkan video asusila tersebut dikarenakan untuk memenuhi kepuasan seksual dan untuk meraup penghasilan.
Kasus Siskaeee ini telah ditetapkan melanggar UU ITE (Informasi dan Transaksi Elektronik) di Indonesia.
Ia telah resmi ditangkap oleh pihak kepolisian pada 4 Desember 2021 lalu, di Stasiun Bandung.
Penjelasan Psikolog
Untuk diketahui, apa yang dilakukan Siskaeee diduga merupakan tindakan eksibisionisme.
Psikolog Klinis dari Yayasan Praktik Psikolog Indonesia, Fella Fendina menjelaskan, eksibisionisme termasuk jenis penyimpangan seksual.
Pelaku eksibisionisme disebut eksibisionis.
"Para pelaku eksibisionisme memiliki kecenderungan berulang dan terus menerus untuk mendapat kepuasan seksual dengan cara memamerkan alat kelamin kepada orang-orang asing yang tidak dikenal," ungkap Fella saat menjadi narasumber program talkshow Panggung Demokrasi Tribunnews, Rabu (8/12/2021).
Lanjut Fella, pelaku eksibisionisme biasanya menunggu reaksi dari orang yang diperlihatkan alat vitalnya untuk mendapat kepuasan.
"Jadi jika orang yang melihat itu teriak, atau ketakutan, pelaku akan sangat menjadi terangsang dan kemudian bisa melakukan masturbasi."
"Namun mereka biasanya tidak akan melakukan pelecehan seksual lebih lanjut," jelasnya.
Polisi Harus Hati-hati
Sementara itu Psikolog Forensik, Reza Indragiri Amriel, meminta pihak berwenang berhati-hati dalam melabeli tindakan Siskaeee sebagai eksibisionisme.
Sebab, eksibisionisme harus dibarengi dengan kepuasan seksual yang didapat pelaku.
"Jangan-jangan dia buka-bukaan alat vital di tempat umum dalam rangka mempromosikan layanan seksual virtual."
"Teaser (penggugah selera) untuk jasa pelacuran online, mungkin juga," ungkapnya kepada Tribunnews, Rabu (8/12/2021).
Sehingga, lanjut Reza, bisa saja dia telanjang sedemikian rupa bukan untuk mengalami kenikmatan seksual sebagaimana pengidap eksibisionisme.
"Melainkan dilatari motif instrumental untuk tujuan komersial," ungkapnya.
Reza pun berharap pihak kepolisian berhati-hati dalam menentukan proses hukum.
"Polisi (harus) cek dan pastikan," ujar Reza.
Selain itu, Reza juga menekankan harus ada pengobatan bagi pelaku jika memang ada trauma masa lalu.
"Kalau memang demikian, selain dikenai sanksi pidana, dia patut diobati."
"Tapi hati-hati, jangan sampai polisi dikelabui oleh modus malingering (pura-pura sakit) yang kerap dilakukan pelaku kriminal," ungkap Reza. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Ini Penjelasan Ahli Mengenai Aksi Siskaeee di Bandara Yogyakarta yang Viral di Media Sosial
Baca juga: Viral Kakek Lempar Gulungan Kertas Ke Jokowi saat Tinjau Erupsi Gunung Semeru, Isinya Diduga Surat