Berita Semarang
Wali Kota Semarang Hendi Beri Lampu Hijau Kampus yang Hendak Gelar Pembelajaran Tatap Muka
Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, memberikan lampu hijau bagi perguruan tinggi di Kota Lunpia yang hendak melaksanakan pembelajaran tatap muka.
Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: moh anhar
TRIBUNJATENG COM, SEMARANG - Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, memberikan lampu hijau bagi perguruan tinggi di Kota Lunpia yang hendak melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM).
Dia juga mengapresiasi beberapa perguruan tinggi yang sudah mulai melakukan PTM dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.
"PTM di perguruan tinggi bagus, boleh. Mesti dengan persyaratan tertentu, jangan gerombol, diatur jamnya. Diatur juga apakah divaksin dulu. Aturan standar diikuti. Keinginan mereka untuk PTM bisa dilakukan," papar Hendi, sapaannya, Jumat (10/12/2021).
Baca juga: Partai Pamungkas Putaran Pertama, PSIS Semarang Pasang Target Wajib Menang
Baca juga: Imran Nahumarury Ingin Pemain PSIS Keluarkan Kemampuan 200 Persen Hadapi Persipura
Baca juga: Road to Festival Kopi 3, Pojok Kopi Diharapkan Ramaikan Purbalingga Food Center
Mahasiswa yang menimba ilmu di ibu kota Jawa Tengah ini tidak seluruhnya berasal dari Semarang. Sebagian dari mereka berasal dari luar kota.
Menurutnya, Pemerintah Kota Semarang siap memfasilitasi mahasiswa yang belum dibaksin.
"Kami, alhamdulillah, sudah banyak yang divaksin. Kalau mereka dari luar kota belum divaksinasi, stok vaksin kami juga bisa untuk teman-teman mahasiswa," ujarnya.
Lebih lanjut, Hendi menambahkan, PTM di Kota Semarang saat ini masih berjalan baik sesuai rencana.
Ada sejumlah siswa di beberapa sekolah yang terpapar Covid-19.
Beruntungnya, saat ditelusuri tidak ada klaster. Pemerintah Kota Semarang terus melakukan pengecekan random sampling untuk memastikan PTM berjalan aman.
"Kalau semua berdisiplin, mereka punya pengalaman menangani pembelajaran tatap muka yang baik, sehat, siswanya dapat ilmu. Saya rasa secara frekuensi bisa ditambah sesuai kemampuan sekolah, tergantung kesiapan masing-masing sekolah," paparnya.
Sementara itu, Rektor Universitas Khatolik Soegijapranata Ferdinand Hindiarto memaparkan, kampusnya telah memulai uji coba sejak Oktober lalu.
Sebelum menggelar PTM, pihak kampus memastikan izin orang tua mahasiswa. Pihaknya juga meminta mahasiswa untuk mengikuti vaksinasi. Hingga kini, sudah dilakukan random sampling sebanyak tiga kali. Hasilnya, tidak ada penularan.
Baca juga: Rumah Sakit di Kudus Waspadai Hadapi Kemungkinan Lonjakan Kasus Covid-19 Aktif Kembali
Baca juga: DFW Indonesia Gandeng Ratusan Relawan Lakukan Aksi Bersih Pelabuhan Tegalsari Tegal
Baca juga: Motor Sport Adventure Touring New CB150X Dirilis Rp 32,95 Juta
"Uji coba kemarin mahasiwa sudah vaksin dosis pertama dan kedua serta izin orang tua," ucapnya.
Menurutnya, PTM sangat penting dilakukan karena pendidikan tidak hanya mentransfer ilmu pengetahyan namun juga membentuk sikap dan karakter.
Di samping itu, kembali digelarnya PTM juga untuk menghidupkan kawasan kampus. Pasalnya, selama pandemi, ekonomi di lingkungan kampus mulai dari usaha fotokopi, laundry, kos, warung makan, dan sebagainya sepi karena tidak ada aktivitas mahasiswa. (*)