Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Regional

Terkunci 5 Hari Tanpa Makan di Kontrakan, Wanita 73 Tahun Ditemukan dalam Kondisi Mengenaskan

Di Banda Aceh, seorang wanita 73 tahun bernama Syadi'ah terkunci selama lima hari tanpa makan di dalam rumahnya.

Kompas.com/Istimewa
Ilustrasi pintu rumah. (PIXABAY/PHOTOMIX-COMPANY) 

TRIBUNJATENG.COM - Di Banda Aceh, seorang wanita 73 tahun bernama Syadi'ah terkunci selama lima hari tanpa makan di dalam rumahnya.

Nenek itu ditemukan dalam kondisi kaki kanan patah dan tubuhnya dikerumuni semut.


Selama ini, dia  tinggal bersama anaknya yang diduga alami gangguan jiwa.

Baca juga: Ditemukan Mayat Pria Bersimbah Darah di Depan Proyek Perumahan Sukoharjo, Ini Temuan Polisi

Dia diselamatkan oleh staf Kantor Keuchik Gampong Seutui, setelah lima hari terkunci di kontrakannya di Dusun Kulu, Gampong Seutui, Kecamatan Baiturrahman, Banda Aceh, Jumat (10/12/2021).

Informasi tersebut pertama kali diperoleh Serambi dari Keuchik Gampong Seutui, T Amiruddin, Sabtu (11/12/2021) malam.

Sya'diah (73), ibu yang ditemukan terkunci dalam kontrakan dibawa ke RSU Zainoel Abidin, Banda Aceh.
Sya'diah (73), ibu yang ditemukan terkunci dalam kontrakan dibawa ke RSU Zainoel Abidin, Banda Aceh. (ISTIMEWA/Serambi Indonesia)

Amir menceritakan masih syukur nyawa ibu malang ini selamat.

Saat pertama kali diketahui oleh seorang staf Kantor Keuchik Gampong Seutui yang bermaksud mengantar bantuan langsung tunai (BLT) kepada ibu itu.

Ternyata ibu Sya’diah sudah lima hari terkurung di kontrakannya itu dalam kondisi kaki sebelah kanan patah, tanpa makanan dan mulai dikerumuni semut.

 
"Mungkin, kalau telat kita tahu, satu atau dua hari ke depan, kondisinya akan berbeda.

Alhamdulillah, kita bisa menyelamatkan beliau," kata Keuchik Amir. 

Ia mengungkapkan Sya’diah, ibu malang tersebut sudah tinggal di kontrakannya sekitar dua tahun.

Ia tinggal di rumah kontrakan yang jauh dari kata layak bersama seorang anaknya yang juga diketahui mengalami gangguan jiwa.

"Suami ibu Sya’diah ini sudah meninggal tiga bulan lalu, dan waktu itu kami bersama warga Gampong Seutui juga yang mengurus semuanya saat itu.

Jujur, miris melihat kondisi beliau yang hidup dalam kedaan yang memprihatinkan.

Di samping miskin, tak ada seorang pun yang dapat diharapkan.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved