Berita Jawa Tengah
Tokoh Budaya Solo Berikan Sebilah Keris Luk 9 Pada Ganjar Pranowo, Ini Alasannya
Tokoh budaya sekaligus dosen UMS, Sabar Narimo memberikan sebilah keris kepada Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.
Penulis: m zaenal arifin | Editor: moh anhar
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Tokoh budaya sekaligus dosen Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Sabar Narimo memberikan sebilah keris kepada Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.
Keris dengan Luk 9 itu diberikan sebagai penghargaan atas gaya kepemimpinan Ganjar yang ‘Njawani’.
Hal itu diungkapkan Sabar usai bertemu dan memberikan keris kepada Ganjar di ruang kerjanya, Senin (13/12/2021). Sabar mengatakan, dalam memimpin Jawa Tengah Ganjar mempunyai gaya yang kental dengan masyarakat Jawa.
Baca juga: Ketua PSNU Jateng Akan Kirim 30 Pasukan Inti Ke Muktamar Ke 34 NU Di Lampung
Baca juga: Dosen FE Unissula Semarang Latih UMKM Pakai Aplikasi Akuntasi
“Baik dari cara kedekatannya dengan masyarakat cara bicaranya kemudian cara berpakaianya dan macam-macam,” kata Sabar.
Oleh karena itu, Sabar mewakili rekan-rekannya di ‘Sanggar Pasinaon Basa Jawi Sabar Narimo’ menganugerahkan keris Jawa tersebut kepada Ganjar. Menurut Sabar, keris tersebut dibuat sekitar tahun 1480-an
Lebih lanjut, Sabar mengatakan, keris Jawa itu memiliki Luk 9. Tangguhnya "tuban" dan pamornya "wengkon isen" yang maknanya adalah winengku atau dalam perlindungan. Sedangkan "isen" berarti memiliki daya kekuatan yang tinggi.
“Maksudnya adalah pak Ganjar selaku gubernur Jawa Tengah mendapatkan sebuah perlindungan, itu yang kira-kira kemudian disampaikan,” ujar Sabar.
Sabar kepada Ganjar juga menjelaskan, filosofi sarung keris berwarna putih melambangkan kesucian dan kesederhanaan Ganjar dalam memimpin Jawa Tengah.
Gubernur Ganjar Pranowo saat menerima keris tersebut, menyampaikan rasa terimakasihnya kepada Sabar Narimo. Tak hanya itu, Ganjar mengapresiasi semangat Sabar dalam melestarikan budaya Jawa di sanggarnya.
Hal itu sesuai dengan Ganjar yang pernah mengupayakan agar penggunaan bahasa Jawa diterapkan setiap hari kamis di lingkungan Pemprov Jateng.
“Jadi kita bisa menunjukkan kepada publik, lho ngene iki lho awake dewe ki sugih buanget (Ini lho kita punya budaya yang sangat kaya) dan masih ada. Jadi tidak hanya diomongkan tapi juga dikembangkan,” ujar Ganjar.
Baca juga: Tarif Cukai Rokok Resmi Naik Rata-rata 12% pada 2022: Ada Potensi Penurunan Tenaga Kerja
Baca juga: 14 Remaja yang Sedang Ngamar di Kos-kosan Mesum Terciduk Razia Satpol PP Pekalongan
Di akhir pertemuan, Ganjar dengan hati-hati menjelaskan kepada Sabar bahwa pemberian tersebut harus dikonsultasikannya terlebih dulu. Sebab, pemberian keris tersebut bisa diartikan sebagai gratifikasi.
“Nuwun sewu, nanti saya harus konsultasi dulu, lha misalnya ini tidak boleh maka saya akan serahkan ke panjenengan untuk dijaga,” tandasnya. (Nal)
Stok Beras Bulog Pekalongan Masih Ada 3.200 Ton, Ramadin Ruding: Aman Sampai Lebaran Tahun Ini |
![]() |
---|
Ditlantas Polda Jateng Gunakan Drone Buru Pelanggar Lalu Lintas |
![]() |
---|
Wagub Taj Yasin Minta Perusahaan di Jateng Sediakan Ruang Pemeriksaan Ibu Hamil, Ini Maksudnya |
![]() |
---|
Ponpes Al Hamidah Grobogan Dijadikan Pesantren Ramah Anak, Tempat Santri Tewas Dihajar Rekannya |
![]() |
---|
Ratusan ABK Meninggal di Perairan Jateng, Penyebab Kurangnya Perhatian Nahkoda dan Pemilik |
![]() |
---|