Berita Kendal
Luas Lahan Produktif di Kendal Berkurang, 39,8 Hektare Diantaranya Telah Beralihfungsi
Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Kabupaten Kendal mecatat penurunan luasan lahan pertanian produktif hingga 39,8 hektare pada 2021.
Penulis: Saiful Ma sum | Editor: moh anhar
"Untuk menjaga produksi padi tetap stabil, kami melakukan upaya menaikkan index pertanaman di wilayah yang tidak mengalami banjir dan irigasinya lancar. Seperti di wilayah Kecamatan Weleri dan wilayah lainnya," kata Pandu.
Ia juga mendorong komunitas petani padi yang berada di lahan subur dan mudah air agar bisa melakukan tanam-panen hingga 4 kali dalam setahun.
Sehingga, produksi padi dan kemunitas lain di Kabupaten Kendal tetap terjaga dan stabil.
Seorang petani asal Kelurahan Kalibuntu, Kecamatan Kota Kendal, Sumono mengatakan, beberapa petak sawah di sebelah timur tanggul Kalibuntu sudah tiga tahun tidak bisa ditanami.
Baca juga: Respon PSSI Soal Elkan Baggott Wajib Karantina Hingga Absen Timnas Indonesia Vs Vietnam
Baca juga: Sekjen Pemuda Pancasila Jawab Soal Bermarkas di Lahan Aset Negara
Karena sebelumnya dilanda banjir akibat jebolnya tanggul sungai dan terdampak banjir rob berulang kali.
Ia menyayangkan para pemilik sawah tidak memperbaiki lahan produktif itu.
Karena membutuhkan biaya yang tidak sedikit, dan khawatir terdampak banjir kembali.
"Kondisi (lahan) jadi kurang baik setelah terdampak banjir, para pemilik sawah hanya membiarkan lahan sawahnya begitu saja, sampai ditumbuhi rumput liar," tutur dia. (*)