Guru Berkarya
Memanfaatkan Media Lidi dalam Pemahaman Penjumlahan dan Pengurangan
Salah satu mata pelajaran di sekolah yang sangat penting adalah pembelajaran berhitung yaitu matematika.
Oleh: Sri Kirnawati SPd, Guru SDN 02 Tegalmlati Kec Petarukan Kab Pemalang
SALAH satu mata pelajaran di sekolah yang sangat penting adalah matematika. Pembelajaran matematika akan dapat berpengaruh terhadap peningkatan pengetahuan siswa dalam berpikir logis, rasional, efektif dan cermat.
Mengingat pentingnya pengetahuan matematika, pembelajarannya diberikan sejak dini kepada siswa jenjang pendidikan dasar (SD).
Jenjang pendidikan dasar menyampaikan pengetahuan matematika masih sangat sederhana seperti di SDN 02 Tegalmlati Kecamatan Petarukan Kabupaten Pemalang. Penyampaian materi pengetahuan matematika yang sederhana dan dasar di antaranya tentang penjumlahan dan pengurangan bilangan sampai dua puluh.
Manfaat mempelajari operasi hitung penjumlahan dan pengurangan jenjang dasar sebagai modal awal dalam melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi. Karena matematika merupakan pelajaran yang berjenjang, maka setiap sub bab akan berhubungan erat dengan sub bab berikutnya.
Oleh karena itu, siswa harus benar-benar mampu menguasai operasi hitung penjumlahan dan pengurangan sebagai dasar awal untuk mempelajari materi matematika selanjutnya. Akan tetapi, proses pembelajaran matematika berlangsung monoton dan satu arah. Siswa tidak dilibatkan dalam proses pembelajaran. Hal ini berdampak terhadap sikap siswa yang terlihat bosan, cenderung pasif dan tidak antusias dalam belajar.
Guru perlu mentransformasi penyampaian materi pembelajaran yaitu dengan memberikan metode pembelajaran yang tepat. Pemilihan metode pembelajaran yang bersifat konkret harus dikedepankan dalam penyampaian materi pembelajaran.
Agus Supriyono (2009: 1) mendefinisikan bahwa metode pembelajaran adalah pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas. Selain itu, pembelajaran matematika jenjang pendidikan dasar membutuhkan sarana pembelajaran yang mudah diingat dan dipahami oleh siswa. Sarana pembelajaran dalam penyampaian materi pembelajaran disebut dengan media pembelajaran.
Media pembelajaran dalam proses belajar mengajar akan dapat merangsang siswa untuk belajar dan mengoptimalkan intelektual siswa. Dengan menggunakan metode demonstrasi dan media tongkat siswa terlibat langsung dalam proses belajar mengajar, siswa dapat memanipulasi media sehingga siswa berperan aktif dalam pembelajaran untuk memahami konsep matematika dan mengembangkan kemampuan intelektualnya.
Pemilihan media pembelajaran harus menggunakan prinsip mudah didapatkan, efektif dan efisien. Media pembelajaran yang digunakan untuk proses pembelajaran harus bersifat mudah didapatkan, artinya guru tidak mempersulit siswa dalam memberikan tugas memperoleh media tersebut.
Kemudian, media pembelajaran harus memiliki fungsi yang sangat efektif untuk digunakan dalam membantu mempermudah penyampaian materi pembelajaran. ketika media efektif dalam penyampaian pembelajaran, maka siswa akan mudah memahami materi pembelajaran dan berdampak terhadap hasil belajar siswa.
Selain itu, media pembelajaran juga harus bersifat efisien. Artinya media harus berprinsip efisiensi termasuk dalam pembiayaannya. Media pembelajaran sebaiknya tidak memiliki harga yang mahal dan dapat dipergunakan dalam jangka waktu yang lama.
Salah satu media pembelajaran yang memiliki prinsip-prinsip tersebut adalah media liidi. Media lidi sangat membantu siswa dalam proses pembelajaran.
Media pembelajaran lidi ini telah dimanfaatkan dalam pembelajaran matematika kelas 1 di SDN 02 Tegalmlati Kecamatan Petarukan Kabupaten Pemalang tentang penjumlahan dan pengurangan bilangan sampai dua puluh. Hasil pembelajaran menggunakan media pembelajaran ini sangat memuaskan.
Siswa tidak merasa keberatan dalam memperoleh dan membawa media ini. Proses pembelajaran berlangsung sangat menyenangkan dan aktif. Semua siswa berlomba untuk dapat melakukan penjumlahan dan pengurangan menggunakan media lidi. Hasil belajar siswa juga terjadi peningkatan sangat drastis setelah diadakan evaluasi di akhir pembelajaran. (*)