Mudahnya Menulis Teks Deskripsi dengan Media Gambar

Oleh: Dewi Sari Anugerah SPd, Guru SMPN 16 Surakarta

BAHASA Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran wajib yang diajarkan pada jenjang pendidikan dasar, menengah, hingga perguruan tinggi. Dari keempat keterampilan berbahasa yang diajarkan mata pelajaran tersebut, keterampilan menulis sering sekali menjadi sorotan. Banyak pihak menuding bahwa penyebabnya adalah kurangnya motivasi dan penguasaan siswa.

Salah satu materi menulis di Kelas VII adalah menulis teks deskripsi yaitu KD 4.2 Menyajikan data, gagasan, kesan dalam bentuk teks deskripsi tentang objek (sekolah, tempat wisata, tempat bersejarah, dan⁄atau suasana pentas seni daerah) secara tulis dan lisan dengan memperhatikan struktur, kebahasaan baik secara lisan maupun tulis. Pembelajaran ini bertujuan merangsang perasaan pembaca mengenai apa yang digambarkannya serta menyajikan pengalaman langsung. Objek yang dideskipsikan adalah sesuatu yang bisa ditangkap dengan pancaindera kita.

Kurangnya penguasaan keterampilan menulis teks deskripsi juga terjadi di kelas VII F SMP Negeri 16 Surakarta. Hal ini ditunjukkan dari hasil tulisan siswa yang belum biasa mencapai pencapaian KKM. Beberapa kelemahan yang tampak dari hasil pekerjaan siswa adalah sebagai berikut. Pertama, penggunaan bahasa yang dihasilkan belum baik yang menyebabkan  paragraf yang dibuat juga kurang baik. Kedua, kalimat yang digunakan tidak efektif, bertele-tele, dan bermakna ambigu. Ketiga, siswa belum mampu berkreasi dalam menulis teks deskripsi

Salah satu upaya yang ditempuh penulis untuk meningkatkan hasil menulis teks deskripsi adalah penggunaan media pembelajaran yang tepat berupa penggunaan media gambar. Media gambar adalah penyajian visual yang memanfaatkan rancangan gambar sebagai sarana pertimbangan mengenai kehidupam sehari-hari misalnya yang menyangkut manusia, peristiwa, benda-benda, tempat, dan sebagainya (Angkowo (2007:26).

Media pembelajaran tersebut dipandang mampu dalam mengembangkan segala imajinasi yang dimiliki siswa. Siswa kemudian diberi keleluasaan dalam menuangkan ide pikirannya ke dalam bentuk tulisan. Siswa dirangsang untuk mengembangkan kemampuan berpikir, kreativitas, dan ekspresi.

Langkah-langkah penerapan pembelajaran yang ditempuh adalah sebagai berikut. Pertama, guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan diajarkan. Kedua, guru menyiapkan beberapa gambar objek yang akan ditulis menjadi teks deskripsi. Gambar yang dipilih diusahakan merupakan tempat-tempat atau objek yang sudah dikenal siswa. Hal ini memudahkan siswa untuk membuat rincian atau deskripsi bagian tentang objek tersebut. Ketiga, guru membimbing siswa menuliskan kata-kata kunci yang akan dikembangkan.

Keempat, siswa diminta mengembangkan kata kunci yang telah ditulis menjadi teks deskripsi. Pengembangan ini disesuaikan dengan struktur teks deskripsi yang meliputi identifikasi, deskripsi bagian, penutup. Guru juga memberi kesempatan kepada siswa untuk berdiskusi dengan teman sebangku atau bisa bertanya hal-hal yang belum jelas secara langsung. Aspek-aspek yang perlu bimbingan yaitu penulisan judul, identifikasi, deskripsi bagian, penutup, serta penggunaaan bahasa. Terakhir adalah tahap revisi. Teks yang sudah jadi perlu diperbaiki agar lebih “enak” dibaca.

 Dengan bimbingan yang terarah dari guru, pemanfaatan media gambar dalam menulis mampu meningkatkan kualitan proses dan hasil pembelajaran. Pelaksanaan pembelajaran berjalan baik dan berhasil. Aktivitas siswa sudah menunjukkan sikap antusias dalam mengikuti pembelajaran.. Peningkatan hasil belajar siswa dapat dilihat nilai rata-rata siswa mencapai 80,6 dengan nilai terendah 71 dan tertinggi 92.  Persentase ketuntasan belajar 87,5%. Dari 30 siswa, 26 siswa sudah tuntas dan sisanya perlu bimbingan lagi.