Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Luhut Ungkap Ketidakpastian Ekonomi, Termasuk Imbas Omicron

covid-19 varian Omicron menjadi satu faktor yang membuat ketidakpastian pemulihan ekonomi pada 2022, meski bukan satu-satunya.

Editor: Vito
TRIBUNNEWS.COM
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan 

TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan, covid-19 varian Omicron menjadi satu faktor yang membuat ketidakpastian pemulihan ekonomi pada 2022, meski bukan satu-satunya.

Menurut dia, ada tiga faktor yang mempengaruhi pemulihan ekonomi Indonesia pada 2022.

"Dengan meningkatnya inflasi global, termasuk di AS, The Fed dan Bank Sentral lainnya mulai mengurangi stimulus. Ini akan berujung pada ketersediaan likuiditas untuk pasar berkembang seperti Indonesia," katanya, Kamis (16/12).

Selain itu, dia menambahkan, persoalan ekonomi dalam negeri di China, seperti krisis properti yang berpotensi berdampak pada Indonesia. Sebab, China satu di antara tujuan utama ekspor Indonesia.

"Situasinya akan jauh lebih buruk kalau hubungan AS-Tiongkok kembali kepada saat perang dagang atau perang dingin," terangnya.

Faktor ketiga, Luhut menyatakan, terkait dengan perubahan iklim yang semakin nyata. Banyak negara yang mengaplikasikan kebijakan mengurangi karbon.

"Selama masa pandemi, kita tidak bisa menghindari ketidakpastian tersebut. Namun, kita bisa menyiapkan ekonomi Indonesia agar bisa bertahan dari berbagai ketidakpastian tersebut," ucapnya.

Menurut dia, tantangan pemulihan ekonomi Indonesia pada 2022 adalah penanganan kasus covid-19. Meski kasus konfirmasi di Indonesia telah turun hampir 99 persen pada 150 hari setelah puncak kasus gelombang dua, pemerintah masih khawatir akan perkembangan Omicron yang pertama kali terdeteksi di Afrika Selatan pada akhir November lalu.

Berdasarkan perkiraan awal para ahli, Luhut mengungkapkan, Omicron berpotensi lebih menular, dan diduga memiliki karakteristik untuk menghindari vaksin. Tapi di sisi lain, gejalanya ringan hingga sedang.

"Penanganan Omicron akan menjadi kunci pemulihan ekonomi pada 2022. Kalau Omicron membuat BOR meningkat signifikan, dan vaksin kurang efektif, maka pemulihan akan lebih lambat dari yang diharapkan," ujar Luhut.

Berdasarkan sejarah, ia berujar, evolusi virus itu semakin lama semakin melemah. Meskipun karakteristik akan lebih menular, tapi gejalanya diyakini akan semakin minim.

Ia juga menjelaskan bagaimana Indonesia menangani pandemi covid-19 gelombang kedua saat varian Delta. Menurutnya, kunci pengendalian covid-19 ada pada kerja sama antara seluruh pihak.

"Pemerintah, para ahli, industri, dan juga masyarakat, TNI-Polri telah bekerja sama. Saya pikir ini adalah salah satu cara yang paling sukses untuk menangani isu yang sangat kompleks seperti ini," tandasnya. (Tribun Network)

Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved