Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Forum Mahasiswa

OPINI Gita Fajriyani : Darurat Predator Seksual Kampus

KASUS kekerasan seksual di Indonesia masih menjadi ruang problematik tersendiri. Mulai dari kasus kekerasan seksual yang terus terjadi,

Bram Kusuma
Gita Fajriyani 

Apakah permendikbud nomor 30 tahun 2021 mampu menjadi solusi terhadap polemik yang terjadi?

Kampus Tidak Aman

Kasus kekerasan seksual yang terjadi di ruang intelektual dan melibatkan para civitas akademik, turut menjadi perhatian dan sorotan.

Pasalnya sekolah salah satu tripusat pendidikan yang digunakan untuk membentuk nalar pengetahuan dan karakter seseorang.

Sekarang menjadi tempat yang sudah tidak lagi aman. Pendidikan menjadi tempat yang dirundung traumatik lantaran bayang-bayang perbuatan asusila yang membekas.

Selain itu, ruang intelektual juga digunakan untuk mempraktikan sebuah relasi kuasa antara civitas akademik dengan mahasiswa.

Kualitas waktu antara dosen dan mahasiswa yang semestinya digunakan untuk transfer pengetahuan sebagai bentuk pendidikan dan pengajaran.

Mengajarkan ilmu pengetahuan dan mendidik karakter menjadi manusia yang bijaksana, justru berbanding terbalik.

Mereka yang memiliki jabatan civitas akdemik dan dilabeli sebagai seorang intetektual justru memanfaatkannya untuk melakukan suatu tindakan di luar norma dan etika intelektual.

Padahal dalam filosofi Jawa, guru adalah seseorang yang perkataannya didengarkan (digugu) dan orang yang menjadi panutan (ditiru). Dimana dosen menjadi sosok cerminan dan pegangan bagi mahasiswanya.

Krisis Pendidikan Karakter

Melihat realitas ini, seakan telah memutarbalikan paradigma pendidikan yang selama ini dibangun.

Kasus kekersan seksual yang terjadi dalam ruang akademik telah membawa stereotip akan ketidakmampuan seorang intelektual dalam menjaga sikap maupun implementasi dari pengetahuannya.

Melihat tidak adanya keseimbangan antara nalar kognitif dan nilai afektif yang semestinya menjadi kunci jati diri seorang intelektual.

Pasalnya, menjadi terdidik dan terpelajar tidak hanya berporos pada landasan pengetahuan, namun adanya implementasi karakter yang mencerminkan sebagai seorang intelektaul.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved