Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

UPGRIS

Pandemi Mengubah Pasar Tenaga Kerja Masa Depan, Pesan Rektor UPGRIS saat Wisuda

Pasar tenaga kerja di masa depan dinilai berkembang dinamis. Pandemi Covid-19 mempercepat dan mengintervensi perubahan

mamdukh ap
Rektor UPGRIS, Dr Muhdi 

TRIBUNJATENG.COM,SEMARANG -- Pasar tenaga kerja di masa depan dinilai berkembang dinamis. Pandemi Covid-19 mempercepat dan mengintervensi perubahan yang diakibatkan dari perkembangan teknologi.

Pandemi mempercepat disrupsi teknologi di sektor ketenagakerjaan. Pandemi memaksa orang untuk bekerja di rumah (work from home) untuk menghindari kontak fisik, dan mengurangi mobilitas.

Kondisi seperti itu membuat ketergantungan terhadap teknologi semakin besar. Untuk memangkas biaya operasional dan memulai kebiasaan kerja baru, perusahaan mempercepat adopsi teknologi.

Karena itu, adaptasi cepat terhadap perubahan melalui peningkatan keterampilan dari tenaga kerja sisi teknis dan nonteknis sangat dibutuhkan. Begitu juga dengan metode dan materi pembelajaran yang dilakukan lembaga pendidikan tinggi.

Hal tersebut disampaikan Rektor Universitas PGRI Semarang (UPGRIS), Dr Muhdi di sela-sela wisuda ke-70 di Balairung UPGRIS Kota Semarang, Sabtu (18/12/2021).

"Pasar tenaga kerja di masa depan dan cara bekerja akan terus berubah. Saat ini sudah terjadi, terlebih dengan adanya Covid-19. Itu lah yang menuntut keterampilan tenaga kerja ke depan juga berubah," kata Muhdi.

Penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi saja, kata dia, tidak cukup. Lantaran, dunia kerja ke depan lebih menuntut dari soft skills semisal kemauan dan kemampuan belajar, kemampuan memecahkan masalah.

Soft skill juga bisa berupa kemampuan inisiatif, kreativitas, inovasi, adaptasi, kerjasama, pengambilan keputusan, komunikasi, dan disiplin. Menurutnya, keterampilan tersebut akan abadi, tidak pernah tergerus zaman, serta dibutuhkan kapanpun.

"Oleh karena itu, wisudawan harus terus mengembangkan softskill terutama kemauan dan kemampuan belajar, kolaborasi atau kerjasama, kreativitas, dan kemandirian," jelasnya.

Namun demikian, Muhdi mengatakan para wisudawan jangan terpaku seolah masa depan hanya sebagai pegawai negeri sipil, karyawan perusahaan atau bekerja pada orang lain.

"Semua sangat mungkin membuka lapangan kerja sendiri di era seperti sekarang ini, termasuk di masa pandemi. Karena di samping banyak jenis pekerjaan digantikan oleh teknologi, tetapi juga muncul ribuan jenis pekerjaan baru karena teknologi," ucap Muhdi.

Ketika kompleksitas sosial naik tajam, semua dituntut memiliki kapasitas kognitif yang bagus. Terus belajar terhadap perubahan cepat dan butuh adaptasi.

Jumlah wisudawan kali ini berjumlah sebanyak 889 lulusan dari program S-1 dan pascasarjana. Terdiri dari 261 lulusan laki-laki dan 628 wisudawan perempuan.

Sementara, yang meraih cumlaude atau dengan pujian ada 465 orang atau 52 persen. Kemudian, sangat memuaskan 419 orang atau 47 persen, dan memuaskan 6 orang 1 persen.(mam)

Baca juga: Kapolsek Rajin Sambangi Gereja Semarang Jelang Perayaan Natal : Bikin Grup WA Bareng Pendeta

Baca juga: Ketua Pendeta Jateng Ingatkan Jemaah Kristiani Waspada Varian Omicron saat Natal, Harus Taat Prokes

Baca juga: Kena Tipu Rp200 Juta, Anggota DPRD Kota Serang Laporkan Seorang Aparat Penegak Hukum

Baca juga: Nataru Objek Wisata di Wonosobo Tetap Buka

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved