Berita Kriminal
Survei BEM Undip: Pelecehan Seksual di Kampus Dilakukan Dosen dan Mahasiswa
Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Diponegoro (Undip) Semarang dan Bidang Sosial Politik BEM Se-Undip telah merilis hasil survei.
Penulis: iwan Arifianto | Editor: rival al manaf
Bahkan, sebanyak 574 responden tidak tahu apakah lembaga tersebut efektif menangani pelecehan seksual.
Sebab, jarang ada sosialisasi terkait lembaga itu, misalnya kalau ada korban yang mengalami pelecehan seksual harus melapor kemana dan prosedur seperti apa.
"Hal itu tidak pernah ada sosialisasi secara general khususnya saat mahasiswa baru masuk itu tidak dilakukan," ungkapnya.
Dari hasil survei pelecehan seksual tersebut, sebesar 87,03 persen atau 671 responden mendesak Undip mengeluarkan peraturan rektor yang mengatur pencegahan kekerasan seksual di perguruan tinggi negeri tersebut.
Selain itu, sebanyak 563 responden atau 73,02 persen mendorong pengesahan RUU PKS.
Kondisi tersebut membuktikan bahwa kampus sebagai lembaga pendidikan tinggi belum bisa menjadi tempat yang aman dari pelecehan seksual.
"Kejadian ini pun tidak hanya di Undip tapi juga banyak terjadi di perguruan tinggi lain di Indonesia," papar Astrid.
Ia menambahkan, terkait kasus kekerasan seksual di Undip pernah terungkap pada tahun 2019 ada kasus pelecehan seksual yang dilakukan dosen.
Baca juga: Jadwal Babak 16 Besar Liga Champion PSG Vs Real Madrid, Atletico Vs MU dan Liverpool Vs Inter Milan
Baca juga: Hotline Semarang: Apakah Akan Ada Penyekatan di Perbatasan Kota Semarang Saat Nataru
Baca juga: Kecelakaan Maut Tabrak Lari di Bandung Mulai Terkuak, Jasad Sepasang Kekasih Dibuang di Banyumas
Di tahun 2021, masih saja terjadi dengan pelaku kekerasan seksual adalah mahasiswa.
Dosen sebagai pelaku kekerasan hanya diberikan sanksi tidak boleh membimbing skripsi selama dua semester.
Sedangkan mahasiswa hanya diberhentikan sebagai fungsional BEM fakultas di Undip.
Dari kasus itu tampak tidak ada penyelesaian kasus yang adil bagi korban.
"Kasus BEM FEB dengan pelaku mahasiswa tapi sekarang sudah diberhentikan," ujarnya. (Iwn)