Berita Sragen
Usai Event SangiRun, Pengunjung Museum Purbakala Sangiran Sragen Meningkat
Usai SangiRun Night Trail, pengunjung di Museum Purbakala Sangiran ramai pengunjung.
Penulis: Mahfira Putri Maulani | Editor: sujarwo
TRIBUNJATENG.COM, SRAGEN – Usai event SangiRun Night Trail, Sabtu (20/11/2021) lalu, pengunjung di Museum Purba Sangiran, di Kecamatan Kalijambe, Kabupaten Sragen ramai pengunjung.
Meskipun kenaikan tidak berlangsung setiap hari, Sekretaris Desa, Krikilan Kecamatan Kalijambe, Sragen Aries Rustioko mengatakan puncuknya memang pada akhir pekan.
"Kenaikan wisata ada setelah event ada, namun hampir di Sabtu Minggu memang ramai. Sehari bisa 500 orang lebih," kata Aries kepada Tribunjateng.com.
Aries mengaku pada momen mendekati Natal dan Tahun Baru (Nataru) seperti saat ini memang pengunjung Museum Purbakala Sangiran bisa lebih banyak lagi.
Ia melanjutkan pada menjelang Nataru nanti dan pada moment Nataru Museum memang tetap buka. Namun ada pembatasan pengunjung, guna mengantisipasi kerumunan.
Sub Terminal
Adanya sub terminal untuk tempat parkir pengunjung museum, dikatakan Aries membawa berkah dan mensejahterakan masyarakat sekitar museum.
Pengunjung museum tidak langsung masuk museum. Namun kendaraannya harus terparkir di sub terminal. Untuk menuju museum, pengunjung harus naik salter atau mobil angkot terbuka ataupun ojek.
"Dulu dengan adanya museum Sangiran belum berdampak sosial ekonomi kepada masyarakat, karena hanya terpusat di museum saja."
"Sekarang ada sub terminal pengunjung parkir di sana. Masyarakat ada pemasukan dari salter dan ojek motor," terang Aries.
Kesejahteraan Masyarakat Naik
Menurutnya, selama ini, seluruh aktivitas museum terpusat di museum saja. Namun semenjak ada sub terminal untuk parkir pengunjung masyarakat sekitar merasakan dampaknya.
Dengan adanya kendaraan dari masyarakat ini, secara otomatis mengurangi pengangguran, membuka lapangan kerja baru maupun masyarakat mendapatkan sampingan pekerjaan.
Pihaknya mencatat, saat ini terdapat enam mobil angkot terbuka milik warga. Bahkan 22 mobil telah warga siapkan untuk memperbanyak armada.
"Nanti akan kami jadwal ulang agar terbagi rata, ojek juga sudah 200an orang warga sekitar yang sudah mendaftarkan diri. Namun karena masih Pandemi sehari-hari masih sepi hanya weekend saja ramai," katanya.
Tidak berhenti disitu, Aries mengaku pihaknya akan terus mengembangkan Desa Wisata Sangiran.

Dengan pembangunan kios untuk UMKM masyarakat di sekitar sub terminal. (*)