UIN Walisongo Semarang
Rektor UIN Semarang Buka Kongres Ke-2 Kalam Walisongo
Rektor Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang Prof. Dr. Imam Taufiq, M.Ag membuka secara resmi konggres ke-2 Keluarga Alumni UIN Walisongo.
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – Rektor UIN Walisongo Semarang Prof. Dr. Imam Taufiq, M.Ag membuka resmi Kongres ke-2 Keluarga Alumni (Kalam) Walisongo) Sabtu (18/12/2021). walisongo.ac.id
Kongres yang diikuti jajaran pengurus harian dan inti ini digelar di ruang teater Lantai 4 Rektorat UIN Walisongo.
Hadir Ketua Kalam Walisongo Drs. Lukman Hakim, M.Si, Sekretaris Jenderal Dr. Rumadi, dan Bendahara Umum Sidik Sisdiyanto.
“Selamat atas Kongres Kalam Walisongo. Saya mengikuti seksama dan dinamika persiapan kongres ini. Saya tahu mencari waktu hari-hari ini sangat sulit untuk dapat dihadiri banyak orang di tengah kondisi Covid-19. Akhirnya bisa terlaksana,” kata Imam dalam sambutannya .
Menurut Rektor, UIN Walisongo telah menelurkan lebih dari 43 ribu alumni yang tersebar ke berbagai wilayah.
Potensi yang besar ini harus bersama-sama diberdayakan agar bisa mendukung almamater serta berkontributif untuk bangsa.
Kepada pengurus, Rektor meminta agar kepengurusan yang baru lebih konsolidatif.
Hal ini penting agar alumni dari berbagai karakter dapat bersama-sama berkontribusi pada institusi dan untuk bangsa.
“Kalam agar lebih konsolidatif. Alumni yang tersebar di perbagai perjuru agar diakomodasi menjadi kekuatan, baik untuk UIN dan maupun untuk bangsa,” pintanya.
“Kongres ini bukan sekadar pemilihan ketua melainkan konsolidasi tentang pembinaan alumni di berbagai level. Ini PR bersama, diingatkan bersama. Kalam punya tugas utama yaitu membangun gerakan sosial baru untuk akseleratif pada perkembangan zaman,” tambahnya.
Ketua Umum Kalam Walisongo Drs. Lukman Hakim, M.Si menyampaikan kepengurusan Kalam mestinya berakhir pada 2019 lalu.
Namun karena berbarengan agenda politik, kongres untuk memilih kepengurusan baru diundur pada 2020.
Di tahun tersebut, Indonesia terserang pandemi sehingga ditunda lagi hingga 2021.
“Agenda ini ditunda hingga terlaksana pada hari ini. Meski ini yang hadir tidak banyak, ini karena kita masih corona maka harus dengan terbatas,” ujarnya.
Menurut Lukman, mengelola alumni itu tidak mudah.
Butuh kesabaran untuk membangun kesepahaman bersama.
“Harus dibangun rasa kekeluargaan. Distribusi alumni ini sudah ke mana-mana. Kalau dulu distribusi paling banyak di Kemenag. Saat ini ada alumni yang menjadi kepala daerah banyak, ekonom banyak, pengusaha banyak. Tinggal dibenahi database-nya,” tandasnya. (*)