Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Kabupaten Tegal

Strategi SMK Maarif Perkuat Link and Match dengan Dunia Industri, Bupati Tegal: Harus Sering Update

Penyelarasan kurikulum pendidikan vokasi pada lembaga SMK untuk memperkuat link and match dengan dunia industri sangat diperlukan

Penulis: Desta Leila Kartika | Editor: muslimah
Humas Pemkab Tegal
Bupati Tegal Umi Azizah, saat membuka acara peluncuran nota kesepahaman, penyelarasan kurikulum industri dan Dunia Kerja SMK Binaan Forum Silaturahim, dan Komunikasi Kepala Sekolah Maarif (FSKKSM) Kabupaten Tegal, di Aula SMK NU 1 Slawi belum lama ini. 

TRIBUNJATENG.COM, SLAWI – Penyelarasan kurikulum pendidikan vokasi pada lembaga SMK untuk memperkuat link and match dengan dunia industri sangat diperlukan. 

Terlebih badai pandemi Covid-19 telah banyak mengubah lansekap ketenagakerjaan, mempercepat proses konversi tenaga kerja jasa dan industri menjadi lebih bergantung pada penggunaan kecerdasan buatan atau artificial intelligence.

Pernyataan tersebut disampaikan Bupati Tegal Umi Azizah, saat membuka acara peluncuran nota kesepahaman, penyelarasan kurikulum industri dan Dunia Kerja SMK Binaan Forum Silaturahim, dan Komunikasi Kepala Sekolah Maarif (FSKKSM) Kabupaten Tegal, di Aula SMK NU 1 Slawi belum lama ini. 

Umi memandang, upaya penyelarasan kurikulum sekolah vokasi agar sesuai dengan kebutuhan dunia usaha dan dunia industri sangat penting. 

“Ibarat operating system pada ponsel kita, maka ini harus sering-sering di-update agar kompatibel dengan fitur atau teknologi terkini,” kata Umi, dalam rilis yang diterima Tribunjateng.com, Rabu (22/12/2021). 

Menurutnya, pandemi Covid-19 harus bisa dimanfaatkan sebagai momentum untuk mencetak sumber daya unggul melalui penyelenggaraan pendidikan vokasi yang berkualitas. 

Salah satunya ditunjang kurikulum yang sesuai perkembangan industri dan usaha, disamping dukungan tenaga pengajar profesional dan peralatan praktik atau laboratorium yang memadai. 

Tujuannya agar kompetensi anak didiknya meningkat, daya saing dan daya serap lulusannya di pasar kerja tinggi.

Penyusunan kurikulum yang melibatkan dunia industri dan mitra sangat penting artinya dalam mengatasi kesenjangan kebutuhan antara pasar kerja atau industri dengan ketersediaan sumber daya lulusan SMK yang ada.

Hal tersebut menurutnya sejalan dengan upaya Pemkab Tegal menekan angka pengangguran terbuka di Kabupaten Tegal pada tahun 2021 ini jumlahnya mencapai 71.346 orang atau 9,97 persen dari angkatan kerja. 

Dari jumlah tersebut, sambung Umi, 25,17 persennya adalah lulusan SMK.

“Maka saya katakan tadi, ini adalah momentum tepat bagi SMK Maarif di bawah binaan FSKKSM untuk melakukan pembenahan di segala aspek penyelenggaraan pendidikan vokasi agar selaras dengan dunia kerja,” pesan Umi.

Dirinya pun berharap, penyusunan kurikulum baru tersebut tidak hanya berorientasi mencetak lulusan siap kerja dengan hard skill-nya, tapi juga siap berwirausaha dan mampu menjalankan usahanya secara mandiri melalui penguatan soft skill.

Membangun mindset kemandirian siswa atau culture set kemandirian di lingkungan pendidikan vokasi sangat penting. 

Sebab, ketika siswa masuk ke dunia kerja ataupun dunia wirausaha, mereka akan dihadapkan pada sejumlah tantangan yang tidak ringan.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved