Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Muktamar NU

Pemilihan Ketua Umum PBNU Digelar Malam Ini, Tempatnya Belum Ditentukan

Sebagaimana jadwal Muktamar NU, agenda besar organisasi para Kiai ini dijadwalkan memasuki agenda pemilihan Ketua Umum PBNU dan Rais Aam PBNU yang bar

Editor: m nur huda
YouTube/TV NU
Pembukaan Muktamar 34 NU di Lampung, Rabu (22/12/2021). 

TRIBUNJATENG.COM, LAMPUNG - Muktamar Ke 34 Nahdlatul Ulama (NU) hari ini, Kamis (23/12/2021), memasuki hari kedua.

Sebagaimana jadwal Muktamar NU, agenda besar organisasi para Kiai ini dijadwalkan memasuki agenda pemilihan Ketua Umum PBNU dan Rais Aam PBNU yang baru.

Jika berjalan sesuai jadwal, pemilihan Rais Aam PBNU dan Ketua Umum PBNU akan dilaksanakan pada pukul 20.30 WIB untuk pemilihan Rais Aam, dan pukul 21.30 WIB untuk pemilihan Ketua Umum.

Ini jika mengacu pada rundown acara muktamar yang diumumkan panitia.

Pada sidang pleno kemarin, Rabu (22/12/2021), ketika pembahasan tata tertib, mekanisme pemilihan Rais Aam PBNU dilakukan dengan mekanisme pemilihan yang dilakukan oleh majelis ahlul halli wal aqdi (Ahwa), atau pemilihan terbatas yang hanya dilakukan oleh beberapa Kiai sepuh.

Baca juga: Sidang Pleno 1 Muktamar NU Memanas, M Nuh & Nadirsyah Hosen Sempat Tinggalkan Meja

Baca juga: Lokasi Pemilihan Ketua Umum PBNU Dipindah Ke Bandar Lampung, Panitia: Usulan Muktamirin

Sementara, untuk pemilihan Ketua Umum PBNU melalui mekanisme pemungutan suara yang akan dilakukan oleh pemilik suara sah dari pengurus wilayah dan pengurus cabang NU se-Indonesia.

Hal yang menarik dari Muktamar NU kali ini, jelang beberapa jam pemilihan pimpinan tertinggi NU, hingga saat ini belum ditentukan lokasi pemilihan.

Sekretaris Panitia Pelaksana Muktamar ke-34 Nahdlatul Ulama, KH Syahrizal Syarif, memastikan pemilihan calon ketua umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) tidak dilangsungkan di Pondok Pesantren Daarussa'adah Lampung Tengah, sesuai jadwal semula.

Dia menyebut, perubahan lokasi pemilihan atas masukan dari Muktamirin atau peserta Muktamar dalam forum Sidang Pleno I yang berlangsung dinamis.

"Tadi sudah diputuskan, tempatnya akan pindah di Bandar Lampung, tapi lokasinya belum diketahui dan diserahkan kepada penyelenggara," ujar Syahrizal di Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan, Bandar Lampung, Rabu (22/12/2021) malam.

Berlangsung dinamis dan cenderung alot, dikatakan Syahrizal, Sidang Pleno I akan dilanjutkan Sidang Pleno II untuk membahas Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) kepengurusan PBNU periode 2015-2020.

"Kemudian, kita lihat apakah LPJ itu diterima atau ditolak. Saya rasa kita sudah biasa rapat pleno sampai subuh dan itu tidak akan mengganggu rapat pleno selanjutnya," terangnya.

Adapun, seluruh proses Sidang Pleno I dan Sidang Pleno II dilangsungkan secara tertutup.

Sementara untuk lokasi pemilihan ketua umum PBNU terdapat tiga lokasi, yakni UIN Raden Intan, Universitas Negeri Lampung, dan Universitas Malahayati.

Sejauh ini, ada dua nama kandidat yang berpotensi maju menjadi ketua umum PBNU yakni KH Said Aqil Siroj dan KH Yahya Cholil Staquf.

Sementara untuk Rais Aam tampaknya hingga saat ini belum ada nama yang kuat muncul.

Periode sebelumnya Rais Aam ditempati oleh KH Ma'ruf Amin yang kemudian digantikan Pj Rais Aam, KH Miftachul Ahyar, setelah Ma'ruf Amin jadi Wakil Presiden Republik Indonesia.

Gus Yahya Klaim Kantongi 469 Suara

Sbeelumnya, jelang pembukaan Muktamar ke-34 NU, KH Yahya Cholil Staquf atau yang dikenal dengan sebutan Gus Yahya mengklaim telah mengantongi dukungan 469 suara.

Dirinya mengatakan jika suara tersebut bukan sekadar klaim.

“Dukungan itu solid dan bisa dicek langsung dari mana saja dukungan itu. Semua real, bukan sekedar klaim angka-angka,” kata Gus Yahya dalam konferensi pers bertajuk “Ngopi Bareng Gus Yahya dari Arena Muktamar” di Hotel Novotel, Kota Bandar Lampung, Selasa (21/12/2021) siang kemarin.

Gus Yahya mengaku, informasi soal 469 suara dukungan itu berasal dari Gus Ipul.

KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya bersama 469 Pengurus Cabang se Indonesia jelang pembukaan Muktamar NU di Lampung
KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya bersama 469 Pengurus Cabang se Indonesia jelang pembukaan Muktamar NU di Lampung (Istimewa)

“Beliau yang mengawal suara dukungan itu, dan saya menerima laporannya,” ujar dia.

Menurut Saifullah Yusuf atau yang akrab disapa Gus Ipul, angka 469 suara dukungan yang dipaparkan Gus Yahya semaunya real dan jelas siapa orangnya, siapa pengurusnya.

“Kami terbuka, ada daftarnya kalau ada yang mau mengecek,” ujarnya.

Pada bagian lain, Gus Ipul mengingatkan agar panitia pelaksana berhati-hati dalam melakukan verifikasi peserta, terutama peserta yang memiliki hak suara.

Hasil pemantauan di lapangan, kata dia, verifikasi digital tidak bisa membedakan SK yang sah dan SK yang tidak sah, sehingga perlu dilakukan verifikasi secara manual.

“Kami punya daftar pengurus yang sah, dan yang lain juga punya daftarnya. Itu sama daftarnya. Kita semua tahu. Jadi, jangan ada yang coba bermain,” tegasnya.

Gus Yahya menjadi calon kuat Ketua PBNU, dirinya digadang bersaing ketat dengan KH Said Aqil Siradj yang merupakan calon petahana.

Sementara kubu KH Said Aqil pun mengklaim telah mendapatkan dukungan suara mayoritas untuk dapat kembali memimpin NU.

Dalam beberapa kesempatan, kubu Kiai Said Aqil menyebut angka 389 suara dukungan untuk menjabat periode ketiga memimpin PBNU.

Sosok Kuda Hitam

Sehari menjelang pelaksanaan Muktamar NU di Lampung, muncul satu kandidat baru calon Ketua Umum PBNU, yakni KH Asad Said Ali.

Wakil Ketua Umum PBNU periode 2010-2015 ini disebut-sebut sebagai 'kuda hitam' orang nomor satu di PBNU.

Kuda hitam merupakan istilah yang dipakai untuk seseorang atau tim yang tidak diunggulkan dan tidak banyak dikenal namun bisa keluar sebagai pemenang.

KH As'ad akan bertarung dengan dua nama besar yang disebut-sebut calon kuat ketum PBNU yakni Prof KH Said Aqil Siroj dan KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya).

KH As'ad Ali juga bisa jadi jalan tengah bagi dua kandidat yang bertarung.

"Kiai As'ad ini bisa jadi kuda hitam, kalau ada dua kubu yang mengeras."

"Cenderung biasanya publik akan memalingkan wajahnya ke satu sosok yang dianggap sebagai jalan tengah," kata Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno kepada Tribunnews.com.

Diakuinya memang nama Kiai As'ad Ali belum sementereng sosok Said Aqil ataupun Gus Yahya.

Namun, di tengah dinamika dua unggulan calon Ketum itu, nama Kiai As'ad Ali bisa menjadi alternatif yang mengakomodasi irisan kelompok pendukung Said Aqil dan Gus Yahya.

Profil Singkat KH Asad Said Ali

KH Asad Said Ali adalah mantan wakil kepala Badan Intelijen Negara (BIN).

Dia dipercaya Presiden KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur menjabat di BIN.

Rizal Ramli menambahkan rekam jejak Asad Said Ali tak perlu diragukan lagi.

Ia adalah Alumnus Pondok Pesantren Al Munawwir Krapyak Yogyakarta dan Alumni Hubungan Internasional UGM. 

KH As'ad Ali mendapat Gelar Doktor Horonis causa dari Fakultas Hukum Universitas Diponegoro (UNDIP) Semarang, dan Penanggung jawab kaderisasi di PBNU.

"Kiai Asad akan mampu memimpin NU untuk meneruskan dan memperbaharui Khitah NU 1926, menjadi bagian penting dari peningkatan keadilan dan kemakmuran Rakyat," katanya.

Profil KH Yahya Cholil Staquf

Sebagaimana diikutip dari Tribunnews, KH Yahya Cholil Staquf berasal dari di Rembang, Jawa Tengah.

Ia lahir pada 16 Februari 1966.

KH Yahya Cholil Staquf merupakan tokoh Nahdlatul Ulama dan saat ini menjabat sebagai Katib Aam Syuriah PBNU.

Ayahnya merupakan tokoh NU sekaligus salah satu pendiri Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), KH. Muhammad Cholil Bisri.

Ibunya bernama Muchisnah.

KH Yahya Cholil Staquf juga merupakan keponakan dari Pengasuh Pondok Raudlatut Thalibin, KH Mustofa Bisri atau Gus Mus.

Soal pendidikan, KH Yahya Cholil Staquf mendapatkan pendidikan formal di pesantren.

Ia pernah menjadi murid KH. Ali Maksum di Madrasah Al-Munawwir Krapyak di Yogyakarta.

Pendidikannya berlanjut di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Gadjah Mada.

Dibesarkan dari kultur Nahdilyin kuat dan kehidupan pesantren, KH. Yahya Cholil Staquf pun pernah menjadi pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Tholibin, Rembang, Jawa Tengah.(*)

Artikel ini telah tayang di TribunLampung.co.id dengan judul Pemilihan Ketua Umum PBNU Urung Dilaksanakan di Lamteng, Sekertaris Panitia: Usulan Muktamirin

(*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Malam Ini Jadwal Pemilihan Rais Aam dan Ketua Umum PBNU, Tempat Pemilihan Masih Dirahasiakan

Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved