Wawancara
Wawancara Sertu K Trinia Sekarwati : Hari Ibu di Mata Seorang Kowad
Dari kejauhan terlihat sejumlah wanita berseragam loreng tengah berjalan di lorong Tribun E, Markas Besar TNI Angkatan Darat
Dari memegang kamera (juru kamera) hingga menjadi master of ceremony pun dilakoni.
Trinia turut terjun di dunia tarik suara dan menyumbangkan olah vokalnya.
Beberapa kali, dia bernyanyi dalam agenda yang dihelat Mabes AD.
Tak jarang pula dia bernyanyi ketika Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman bersantap siang.
Dengan keahliannya, tak jarang Trinia harus bertugas hingga malam hari ataupun berdinas keluar kota.
Menurutnya itu cukup sulit karena dirinya sudah berkeluarga dan dikarunia putri berusia lima bulan.
Kali ini, wanita kelahiran Cibinong, Bogor itu menyambut Hari Ibu benar-benar sebagai seorang ibu.
Bangga, itulah yang terbesit di pikiran Trinia usai merasakan menjadi ibu.
Tapi dia tak menampik sulitnya menjadi seorang ibu yang juga bertugas sebagai prajurit TNI.
"Disitulah saya baru menemukan bahwa sebenarnya (menjadi ibu) agak sulit dan nggak sulit juga.
Tapi lumayan sulit juga sih, karena sebagai TNI kita harus melaksanakan dinas, sedangkan anak kita baru berusia tiga bulan tapi sudah harus ditinggalkan ke kantor," ucapnya.
Istri dari Muhammad Firman Fauzi ini menyebut pembagian manajemen waktu adakah kunci untuk menghadapi masalah tersebut.
Bangun lebih pagi menjadi pilihan Trinia. Dengan bangun lebih pagi, dia menyiapkan segala kebutuhan putrinya dan sang suami dahulu, sebelum akhirnya juga bertugas di Dispenad.
"Setelah semua sudah siap, kebutuhan anak saya sudah siap, kemudian saya berangkat, pulang sore baru main sama anak dan menghabiskan waktu dengan keluarga.
Terkadang kan ada kegiatan bisa sampai sore atau malam bahkan, atau dinas keluar kota," kata Trinia.