Berita Demak
Alasan Doyok Bunuh Balita 2 Tahun, Tingkah Korban Disebutnya Tak Miliki Tata Krama: Aslinya Ga Tega
Saat itu Farid tengah tidur bersama Almarhum Raden Darma, kemudian dipukuli oleh pelaku dengan balok kayu hingga anaknya bangun dan menangis
Penulis: Reza Gustav Pradana | Editor: muslimah
TRIBUNJATENG.COM, DEMAK - Sungguh nekat para pria ini.
Mereka membunuh bocah 2 tahun karena takut bisa jadi saksi.
Selain itu juga karena tinggak si bocah yang dinilai tak punya tata krama.

Polres Demak telah menangkap empat pelaku pembunuhan terhadap seorang anak laki-laki berumur 2 tahun di Kabupaten Demak, Jawa Tengah.
Keempat pelaku ditangkap dalam pelariannya, dua saat di Kota Semarang dan lainnya di Kendal.
Baca juga: Baim Wong Rela Tunda Jadwal Liburan demi Temui Kasir Minimarket yang Gagalkan Penipuan: Pinter Dia
Baca juga: Rutin Membaca Surat Al Fatihah untuk Keselamatan, Berikut Cara Mengamalkan dan Waktu yang Dipilih
Salah satu tersangka, Saerofi atau Doyok (30), merupakan orang yang tega membunuh balita bernama Raden Darma Wijaya tersebut dengan menyayat leher beberapa kali menggunakan pisau dapur.
Kapolres Demak, AKBP Adhy Buono, mengungkapkan bahwa Doyok bersama teman-temannya sebelumnya berencana menghabisi ayah korban, yakni Farid Efendi (42).
Mereka kemudian mengeroyok Farid di kontrakannya di Mangunjiwan Demak.
Para pelaku diketahui memiliki masalah pribadi dengan Farid.
AKBP Budi mengatakan bahwa Farid bersama istri dan dua anaknya yang merupakan warga Samarinda, Kalimantan Timur, sedang berbisnis dengan para pelaku di Demak selama dua pekan terakhir.
Saat itu Farid tengah tidur bersama Almarhum Raden Darma, kemudian dipukuli oleh pelaku dengan balok kayu hingga anaknya bangun dan menangis.
“Jadi mereka takut. Saat mereka melakukan aksinya melakukan pengeroyokan kepada bapak daripada anak tersebut, anak ini melihat sehingga mereka memiliki pikiran anak tersebut bisa menjadi saksi.
Anak tersebut kemudian dibawa ke mobil dan pelaku kabur ke arah Guntur,” tuturnya di Mapolres Demak, Kamis (23/12/2021) hari ini.
Ditambahkannya, berdasarkan pengakuan pelaku, saat berada di dalam mobil Almarhum Raden Darma menangis sambil menjerit dan memanggil-manggil ayah dan ibunya.
Hal itu yang membuat pelaku tega membekap kemudian membunuh balita tersebut agar diam.