Berita Demak
Atlet Taekwondo Demak Cetak Prestasi Tingkat Nasional, Dapat Insentif Agar Semangat Terpompa
Favian Nabiih (13), merupakan atlet taekwondo asal Kabupaten Demak, Jawa Tengah yang telah meraih juara 1 tingkat nasional beberapa waktu lalu.
Penulis: Reza Gustav Pradana | Editor: moh anhar
TRIBUNJATENG.COM, DEMAK - Favian Nabiih (13), merupakan atlet taekwondo asal Kabupaten Demak, Jawa Tengah yang telah meraih juara 1 tingkat nasional dalam Kejuaraan Nasional Universitas Gadjah Mada Taekwondo Championship 2021 pada 24-26 September 2021 lalu.
Ia meraih juara kategori Poomsae Cadet Putra Geup V-IV.
Poomsae sendiri merupakan gerakan-gerakan atau rangkaian jurus dasar serangan dan pertahanan dalam taekwondo yang meliputi kombinasi gerakan kuda-kuda, tendangan, pukulan dan tangkisan.
Selain Favian, atlet lain yang meraih gelar juara 1 Poomsae yakni Famela Keisa Yusnimar (14).
Baca juga: Harga Telur Ayam Ras Meroket, Di Batang Tembus Rp 32 Ribu Perkilogram
Baca juga: Tak Terima Password Wifi Diganti, 2 Pemuda Bawa Parang Kejar Pengurus Masjid, Berakhir Begini
Melihat hal tersebut, Ketua Pengkab Taekwondo Demak yang juga merupakan anggota Polres Demak, AKP Budi Santoso, memberikan apresiasi yang luar biasa kepada Favian dan atlet lainnya.
Dikatakannya, ia akan memberikan insentif dalam jumlah tertentu kepada para atlet yang berprestasi.
“Kami memberikan apresiasi semampu kami selaku Pengkab.
Dari 11 anak didik kami, 7 di antaranya meraih gelar juara.
Karena mereka menggunakan biaya sendiri dalam kejuaraan tersebut, jika punya rezeki saya berjanji akan memberikan atau mengembalikan sepertiga dari biaya tersebut.
Hal itu agar mereka menjadi lebih bersemangat lagi,” ujarnya, Senin (27/12/2021).
Ia menambahkan bahwa untuk kesejahteraan para pelatih dan atlet sendiri, dari pihak KONI juga telah memberikan insentif dan hibah.
“Tiga atlet dan dua pelatih kami yang mendapatkan insentif.
Saya rasa kesejahteraan Dojang Kalijaga Demak ini sudah cukuo diperhatikan oleh KONI,” imbuhnya.
Ia sedikit menyayangkan sejumlah atletnya harus keluar Dojang Kalijaga karena faktor pekerjaan.
Satu di antaranya diterima menjadi Caba Polri.