Berita Blora
Demi Keluarga, Perantau Wonogiri Rela Tidur di Emperan Toko Blora, Jual Mainan Tradisional
Menggunakan kaos oblong berwarna biru, dengan topi warna hitam merah dirinya menjajakan dagangan kerajinan tradisional yang terbuat dari bambu.
Penulis: ahmad mustakim | Editor: m nur huda
TRIBUNJATENG.COM, BLORA – Kimin, pria asal Desa Ngadipiro, Kecamatan Nguntoronadi, Kabupaten Wonogiri rela tidur di emperan toko-toko yang ada di sekitaran pusat kota Blora.
Menggunakan kaos oblong berwarna biru, dengan topi warna hitam merah dirinya menjajakan dagangan kerajinan tradisional yang terbuat dari bambu.
Pria berusia 30 tahun ini menceritakan perjuangannya dalam mengais rejeki di kota samin ini.
Demi menafkahi keluarga tercinta dirinya rela berpindah-pindah tempat berharap dagangannya terbeli habis agar segera kembali ke kampung halamannya.
"Ada enaknya ada enggaknya," ucap Kimin saat ditemui tribunjateng di salah satu mal di Kabupaten Blora, Sabtu (26/12/2021).
Kimin mengungkapkan sudah melakoni pekerjaan ini sejak tahun 2013. Namun baru sejak 2019, dirinya merambah ke wilayah Blora.
"Jualan di Blora sejak akhir 2019," ungkapnya.
Adapun, kerajinan dari bambu yang dia jual adalah kerajinan yang menarik minat anak-anak.
"Ada suling, suitan, gangsingan, ethek-ethek, klunthung," terangnya.
Harganya pun bervariatif, Dirinya menerangkan harga setiap satu jenis kerajinan ini berbeda-beda.
"Harga bervariatif, gangsingan Rp 20 ribu, ethek-ethek Rp 10 ribu, suling pendek Rp 15 ribu, panjang 20 ribu, suitan 10 ribu, klunthung 50 ribu," paparnya.
Untuk tidurnya sendiri, Kimin mengungkapkan memilih bermalam di emperan-emperan toko.
"Ya bermalam ya nginep, saya nginep di teras-teras toko," kata dia.
Dirinya mengaku mendapatkan barang dagangannya dari jogja, yang kemudian dia jual lagi ke konsumennya.
"Ini kulakan dari Yogya. Harapanya, ya menafkahi anak istri, mas," harapnya.