Breaking News
Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Muktamar NU

Gus Yahya Diharap Jauhkan NU dari Politik Praktis & Jaga Jarak dengan Kekuasaan

Kepemimpinan KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya diharap harus mampu menghindari Nahdlatul Ulama (NU) dari permainan politik praktis.

Editor: m nur huda
Istimewa
KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya bersama 469 Pengurus Cabang se Indonesia jelang pembukaan Muktamar NU di Lampung 

TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Kepemimpinan KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya diharap harus mampu menghindari Nahdlatul Ulama (NU) dari permainan politik praktis.

Artinya, NU tak lagi tergoda dengan rayuan politik praktis yang sifatnya sesaat dan pragmatis.

Hal itu dingkakan pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Indonesia Political Review Ujang Komaruddin. 

"NU mesti mampu menjaga jarak dengan kekuasaan. NU jangan lagi ditarik-tarik ke wilayah politik praktis," kata Ujang saat dihubungi Tribun, Minggu (26/12/2021).

Terkait arah dukungan jelang pemilihan presiden 2024, Gus Yahya juga diharapkan menjaga marwah NU dan independensinya.

Gus Yahya dan KH Said Aqil Siradj memberi keterangan setelah voting.
Gus Yahya dan KH Said Aqil Siradj memberi keterangan setelah voting. (TRIBUN LAMPUNG/DENI SAPUTRA)

"Dan potensi ke arah sana ada. Namun kita lihat saja apa yang akan terjadi pada NU ke depan," tandasnya.

Pengaruhi Kepemimpinan Cak Imin di PKB 

Ujang Komaruddin juga meyakini, terpilihnya KH. Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) bakal mempengaruhi kepemimpinan Muhaimin Iskandar di pucuk pimpinan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Sebab, Yahya Staquf atau Gus Yahya dinilai sebagai sosok yang dekat dengan kelompok Gus Dur. 

"Cak Imin (Muhaimin Iskandar) mungkin sedang dak dik duk dan ketar ketir," kata Ujang kepada Tribun, Minggu (26/12/2021). 

Ujang menyebut, pengaruh tersebut bisa saja membuat Cak Imin kalah andai maju kembali dalam Muktamar PKB. 

"Karena bisa saja dalam Muktamar PKB nanti, kepemimpinannya bisa saja dikalahkan oleh kubu Gus Dur," ujar Ujang. 

Seperti diketahui, KH. KH Yahya Cholil Staquf terpilih menjadi Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama periode 2021-2026, dalam pemilihan yang dilakukan dalam Muktamar ke-34 NU ke-34, yang digelar di Lampung, Jumat (24/12). 

Gus Yahya mengantongi 337 suara, unggul dari calon inkumben yakni KH. Said Aqil Siradj yang hanya mendapatkan 210 suara. Adapun satu suara tidak sah.

Gus Yahya merupakan putra dari salah satu pendiri Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), KH Muhammad Cholil Bisri.

Diketahui sang ayah pernah mengemban tugas sebagai Wakil Ketua MPR RI periode 5 Juni 2002 hingga 23 Agustus 2004.

Dirinya juga merupakan kakak kandung dari Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas.

Gus Yahya pernah menempuh pendidikan di Pesantren Raudlatut Tholibin Rembang, Jawa Tengah, berlanjut ke Pondok Pesantren KH Ali Maksum di Krapyak, Yogyakarta.

Dirinya juga pernah berkuliah di  Fisipol Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta.

Harapan PWNU Jaeng

Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah berharap terpilihnya KH Yahya Cholil Staquf atau akrab dengan sebutan Gus Yahya mampu menjalankan keputusan yang disepakati saat gelaran Muktamar ke-34 Lampung.

Hal ini disampaikan Ketua PWNU Jawa Tengah KH Muhammad Muzamil disela perjalanan pulang menuju Semarang, Jumat (24/12/2021) sekira pukul 17.30 WIB.

Menurutnya beberapa keputusan Muktamar seperti program kerja hingga ketentuan anggaran dasar NU diharapkan bisa dijalankan sesuai amanah.

"Kami berharap terpilihnya Gus Yahya dapat menjalankan keputusan sesuai Muktamar mengenai program kerja, rekomendasi, dan ketentuan anggaran dasar rumah tangga NU," ucapnya kepada Tribunjateng.com melalu pesan singkat.

Dengan begitu PBNU mempu menjalankan amanah tersebut dengan semangat gotong royong bersama para anggota dan warga nahdliyin.

"Insyaallah PBNU dapat menjalankan amanah bersama PWNU, PCNU, PCINU dengan semangat gotong royong," ujarnya.

Seperti diketahui Gus Yahya terpilih jadi Ketum PBNU periode 2021-2026.

Beliau dipilih jadi Ketum PBNU saat agenda Muktamar ke-34 Lampung.

Saat pemilihan Gus Yahya bersaing dengan petahana KH Said Aqil Siradj.

Gus Yahya jadi Ketum PBNU usai memperoleh suara 337.

Sementara KH Said Aqil Siradj memperoleh 210 suara.

"Selamat dan barokah kepada Rais Aam terpilih KH Miftachul Akhyar dan KH Yahya Cholil Staquf sebagai Ketua Umum Tanfidziyah PBNU masa khidmat 2021-2026," pungkas Kiai Muzamil.

(*)


Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Pengamat: Gus Yahya Harus Mampu Jauhkan NU dari Wilayah Politik Praktis

Baca juga: Sosok Gus Yahya atau Yahya Cholil Staquf Ketua Umum PBNU Terpilih, Pernah Jadi Sorotan

Baca juga: Ini Harapan PWNU Jateng Seusai Terpilihnya Gus Yahya Jadi Ketum PBNU Periode 2021-2026

Baca juga: Visi Menghidupkan Sifat Gus Dur di Tubuh NU, Kunci Gus Yahya Terpilih Jadi Ketum PBNU

Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved