OPINI
OPINI Marjono : Nasionalisme dan Piala AFF
NASIONALISME bukan semata berjibaku mengusir kolonial merebut kemerdekaan, juga tak sebatas melumpuhkan teroris.
Marjono
Kasubag Materi Naskah Pimpinan Pemprov Jateng
NASIONALISME bukan semata berjibaku mengusir kolonial merebut kemerdekaan, juga tak sebatas melumpuhkan teroris.
Nasionalisme tidak cuma berperang melawan narkoba, pun tidak saja berani menjadi generasi anti korupsi, gratifikasi dan pungli.
Nasionalisme bukan hanya saat menolak politik uang dalam gelaran pemilu atau tidak menggunakan domisili palsu ketika menyekolahkan anaknya dalam sistem zonasi. Begitu juga, nasionalisme tak melulu taat membayar pajak.
Atau nasionalisme tak hanya dipagari pertempuran kita melawan hoaks, ujaran kebencian maupun yang berfrasa SARA.
Tentu, semua bisa melakukan aksi nasionalisme kapanpun, di manapun sesuai kemampuan dan bidang masing-masing, termasuk kawan-kawan atlet yang berjuang pada laga ASEAN Football Federation Championship (AFF) 2020 yang digelar tahun 2021 di Singapura.
Praktik nasionalisme pada event AFF lebih ditunjukkan pada keteguhan dan semangat atlet membenamkan dirinya dengan menggenggam mental juara : bukan tidak pernah gagal, tapi tidak pernah menyerah dengan selalu berusaha mempersembahkan yang terbaik.
Nilai Kejujuran
Soalan lain yang tak kalah penting adalah integritas yang mesti menjunjung tinggi kejujuran dalam meraih prestasi.
Setingi apapun capaian prestasi, seberkilau apapun raihan emas yang diperoleh, namun jika cara mendapatkannya dengan cara yang rendahan, misalnya dengan memakai dopping maupun dengan jalan menyuap, dll.
Ketika itu terjadi, maka ia telah melakukan aksi yang jauh dari nilai keutamaan nasionalisme.
Atlet pun dalam mendukung sekaligus membawa nama harum negara, salah satunya dengan tetap menjaga ucapan dan perilaku yang mencerminkan budaya Indonesia.
Menghargai, menghormati dan memandu serta membantu saat kontingen AFF lain mengalami kesulitan. Intinya semua pihak yang terlibat dalam perhelatan seksi ini harus memberikan pelayanan prima.
Cepat, mudah dan murah sekaligus ramah. Karena masyarakat kita kesohor dengan kesahajaan dan keramahan, termasuk keramahan birokrasinya.