Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

OPINI

OPINI Marjono : Nasionalisme dan Piala AFF

NASIONALISME bukan semata berjibaku mengusir kolonial merebut kemerdekaan, juga tak sebatas melumpuhkan teroris.

Bram
Marjono 

Hal lain yang wajib diketengahkan, yaitu tidak melancarkan propaganda negatif yang memicu gesekan dan atau konflik horisontal di tengah tim atlet maupun masyarakat.

Karena kalau mengobral kelemahan-kelemahan bangsa sama halnya dengan mencoreng muka sendiri. Artinya, nasionalisme itu mesti linear antara hati, lisan, dan tindakan.

Santun di Medsos

Para atlet sehebat apapun, tapi ketika tak cakap menjaga kelakuannya, tak mampu mengendalikan emosinya, maka mereka pun dipastikan tak akan bertahan lama.

Karena ribuan mata, jutaan telinga menyaksikan dan mendengar ulah mereka. Medsos pun berseliweran. Konsekuensinya, maka sanksi disiplin, sanksi sosial maupun sanksi institusi diberlakukan.

Memang, perolehan medali atas jerih payah para atlet bakal menerbitkan kebanggaan, kehormatan dan mewanginya negara di panggung AFF, itu pun menjadi bagian nasionalisme.

Namun demikian, berjuang dan siap kalah juga bagian dari nasionalisme. Di sini, meski kita sudah berlaga habis-habisan, tapi ketika tim lawan jauh lebih unggul kemampuannya dan mencetak prestasi lebih gemilang, maka kita pun harus rela mengakui dan memberikan hormat kepada mereka.

Kepada institusi pemerintah, swasta dan komunitas lainnya termasuk perguruan tinggi dan lembaga sekolah bahkan seluruh rakyat negeri ini sudah selayaknya mendukung sepenuhnya pergelaran sejak pra event-event-post event AFF.

Di luar itu, tentu era sekarang mendorong kita untuk terus memviralkan apa yang bisa kita jual dan pamerkan ke khalayak mancanegara, termasuk serunya, hebohnya juga keringat prestasi para atlet di dunia virtual. Digitalisasi akan semakin memudahkan dan mempercepat peristiwa hari ini, kejadian di sini diketahui dunia.

Ini menjadi kewajiban seluruh warga untuk memposting yang baik dan produktif. Termasuk membeli produk lokal, produk dalam negeri :jajanan, oleh-oleh, cinderamata, dll. Itu juga bagian aku cinta Indonesia, nasionalisme kita.

Emprit dan Rajawali

Tak kalah nasionalis lagi, adalah peran media massa, baik cetak, elektronik maupun online. Sekurangnya menyediakan kolom atau halalamannya untuk desiminasi, jurnal perolehan medali, pemberitaan lain tentang AFF 2021.

Begitu juga media radio dan televisi penting menyiarkan dan atau menayangkan duel-duel sepakbola itu. Kita akui, media merupakan duta bangsa dan itu kontributor besar dalam membentuk nasionalisme.

Sekali lagi, AFF sebagai laga olahraga sarat mengandung nilai-nilai sportifitas, kerjasama, kejujuran dan fairplay. Seluruh negara peserta ingin nilai-nilai itu semua tidak hanya berlaku dan diterapkan pada event ini saja, tetapi lebih jauh lagi bisa menjadi karakter maupun perilaku harian.

Nilai-nilai luhur tersebut harus selalu menjadi pedoman kita semua dalam melakukan sesuatu. It's me. Inilah nasionalisme.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved