Berita Pendidikan
Evaluasi Program MBKM bagi UPGRIS: Buka Ruang Potensi Lain Mahasiswa di Luar Akademik
Hampir dua tahun program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) diluncurkan Kemendikbudristek.
Penulis: mamdukh adi priyanto | Editor: moh anhar
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG- Hampir dua tahun program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) diluncurkan Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek).
Berbagai bentuk kegiatan dibuat untuk meningkatkan kompetensi, menambah wawasan, serta pembentukan karakter peserta didik. Kegiatan tidak hanya di dalam kampus, tetapi juga di luar kampus.
Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) merupakan satu perguruan tinggi yang mendukung dan mengimplementasikan MBKM. Selama 2021, UPGRIS mendapatkan hibah terkait MBKM dari Kemendikbudristek untuk mendanai 12 kegiatan.
"Untuk mengevaluasi program MBKM ini, kami mensurvei mahasiswa, dosen, dan karyawan. Mereka melakukan penilaian dan dalam pelaksanaannya sangat bagus," kata Rektor UPGRIS, Dr Muhdi, Rabu (29/12/2021).
Baca juga: Malam Tahun Baru, Polres Jepara Amankan Titik Rawan Keramaian
Baca juga: Sate Padang Ajo Manih di Semarang, Meski Makan di Emperan Toko, Bisa Bayar Pakai Dompet Elektronik
Ia menjelaskan, sepanjang 2021, selain mendapatkan pendanaan dari hibah kementerian untuk 12 program, UPGRIS juga melaksanakan MBKM di luar hibah atau mandiri.
Kegiatan MBKM mandiri yang dimaksud antara lain kuliah kerja nyata (KKN) tematik, proyek penelitian independen, magang kerja, dan sebagainya.
Menurutnya, hasil penelitian terkait kepuasan program MBKM di UPGRIS menunjukan bahwa mahasiswa merasa puas. Selain itu, MBKM bisa memacu motivasi mahasiswa dan dosen untuk meningkatkan kompetensi secara utuh.
Dijelaskan, Indikator Kinerja Utama (IKU) perguruan tinggi terpenuhi dengan adanya MBKM.
"Kesimpulan saya, dampak MBKM sangat baik dan positif. Rekomendasi kami, ke depan, program ini bisa dilaksanakan kembali," kata Muhdi.
Selain itu, kata dia, MBKM bisa membuka tabir bahwa orang sukses semata-mata bukan karena kemampuan akademik. MBKM bisa membuka ruang potensi mahasiswa untuk tumbuh dan berkembang.
Baca juga: Tingkat Kunjungan ke Pusat Perbelanjaan Terus Membaik
Baca juga: Penghujung 2021, Jawa Tengah Raih IGA Award Sebagai Provinsi Terinovatif
"Ada anak Papua yang secara akademis tidak bagus di jurusan teknik. Tapi, selama mengikuti MBKM, terlihat potensi dirinya yang lain. Ternyata dia tekun, peduli dengan lingkungan, tanggung jawab, dan mencintai apa yang dilakukan. Begitu ada project selesai, dia langsung membersihkan ruangan," ucapnya.
Muhdi mengatakan, sebetulnya, apa yang dibutuhkan dunia kerja, kemampuan yang dimiliki mahasiswa Papua tersebut. Karakter yang dimiliki akan mengalahkan mahasiswa yang memiliki akademik bagus. (*)