Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

PLN UIP JBT

Proyek Senilai Rp 2,2 Triliun Berhasil Rampung di Bulan Desember, Kado Manis PLN untuk Tutup Tahun

Tahun ini, masih menjadi tahun yang cukup menantang bagi kami dimana situasi pandemi masih belum berakhir.

Editor: abduh imanulhaq
PLN UIP JBT
PLN Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Tengah (PLN UIP JBT) berhasil menyelesaikan sejumlah proyek pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN). 

TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Menjelang tutup tahun 2021, PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Tengah (PLN UIP JBT) kembali berhasil menyelesaikan sejumlah proyek pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN) yang akan mendukung keandalan listrik di Jawa Bali.

Proyek tersebut adalah Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) 500 kilo Volt (kV) jalur Mandirancan-Indramayu yang terbentang sepanjang 180,12 kilo meter sirkit (KMS) dan terdiri dari 210 tapak tower.

Pada kesempatan yang sama, PLN juga berhasil memberikan tegangan pada Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi (GITET) 500 kV Mandirancan Diameter 5 dan 6 serta GITET 500 kV Indramayu diameter 3 dan 4.

Keseluruhan rangkaian proses energize (pemberian tegangan) dilaksanakan mulai tanggal 13 Desember 2021 pukul 22.15 WIB dan dapat diselesaikan pada 15 Desember 2021 pukul 22. 37 WIB.

Nantinya, aliran listrik akan disalurkan dari GITET 500 kV Mandirancan menuju GITET 500 kV Indramayu melalui SUTET 500 kV Mandirancan - Indramayu.

Ke depan, GITET 500 kV Indramayu juga akan digunakan sebagai subsistem untuk evakuasi daya yang dihasilkan oleh pembangkit listrik untuk masuk ke sistem kelistrikan Pulau Jawa.

PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Tengah (PLN UIP JBT) kembali berhasil menyelesaikan sejumlah proyek pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN).
PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Tengah (PLN UIP JBT) kembali berhasil menyelesaikan sejumlah proyek pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN). (Istimewa)

“Keberhasilan penyelesaian jalur Mandirancan-Indramayu ini menjadi kebanggaan bagi kami karena saat ini sudah semakin dekat dengan tujuan kami, yaitu membangun backbone 500 kV utara Jawa mulai dari PLTU Tanjung Jati B di Jepara hingga ke Deltamas. Setelah ini, kami kembali fokus untuk menyelesaikan rangkaian SUTET 500 kV Indramayu-Cibatu Baru (Deltamas) yang menjadi rangkaian terakhir dalam backbone 500 kV utara Jawa,” ungkap Octavianus Duha, General Manager PLN UIP Jawa Bagian Tengah.

Pada kesempatan yang lain, Gardu Induk (GI) 150 kV Cimanggis II beserta Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) Incomernya juga berhasil di-energize pada 28 Desember 2021 pukul 20.59.

Proyek instalasi yang dimulai pada Mei 2021 ini memiliki kapasitas 120 MVA serta dua tower SUTT 150 kV double sirkit.

Pembangunan ini dimaksudkan untuk perbaikan mutu dan keandalan penyaluran tenaga listrik ke konsumen di wilayah Cimanggis dan Rawa Denok serta diharapkan mampu menekan susut jaringan distribusi.

Dengan biaya investasi mencapai Rp 2.2 Triliun, proyek-proyek tersebut mampu menyerap hingga 1.100 tenaga lokal dalam proses konstruksinya.

Sedangkan untuk penggunaan barang maupun jasa domestik, pembangunan proyek SUTET Mandirancan-Indramayu memiliki Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) mencapai 72,45 persen dan GITET Indramayu sebesar 46,49 persen serta GI Cimanggis 88,29 persen.

Hal ini sesuai dengan komitmen PLN untuk terus meningkatkan pemakaian produk dalam negeri di berbagai proyek kelistrikan demi memacu pertumbuhan industri dan perekonomian nasional.

Direktur Mega Project dan Energi terbarukan PLN, Wiluyo Kusdwiharto menjelaskan PLN akan terus senantiasa berupaya untuk menggunakan produk dalam negeri dalam pembangunan proyek ini guna mendorong perekonomian pada sektor perindustrian domestik.

PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Tengah (PLN UIP JBT) kembali berhasil menyelesaikan sejumlah proyek pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN).
PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Tengah (PLN UIP JBT) kembali berhasil menyelesaikan sejumlah proyek pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN). (Istimewa)

Pencapaian 2021

Setidaknya, dalam tahun ini PLN UIP JBT mampu merampungkan 13 Proyek transmisi yang terdiri dari 29 instalasi dan 11 proyek Gardu Induk yang terdiri dari 43 instalasi ketenagalistrikan.

Penyelesaian pekerjaan-pekerjaan yang senilai dengan Rp 8,603 Triliun tersebut memberikan dampak yang signifikan bagi penguatan keandalan sistem kelistrikan Jawa-Bali.

Di sektor gardu induk, PLN UIP JBT mampu menambah kapasitas hingga 240 MVA.

Sedangkan pada sektor transmisi baik itu SUTET maupun SUTT, perseroan merampungkan 1.106,126 kilo meter sirkit (KMS).

Nilai pencapaian tersebut sebagian besar didapat dari penyelesaian proyek-proyek jalur Utara Jawa yang disebut sebagai “Backbone 500 kV Java Project”.

Transmisi serta Gardu Induk ini akan menjadi salah satu tulang punggung sistem kelistrikan Jawa-Bali.

Octavianus menyampaikan bahwa Backbone Java akan mengevakuasi daya dari beberapa pembangkit besar di bagian Utara Jawa Tengah dan Jawa Barat pada periode tahun 2021 – 2028 dengan total kapasitas sebesar 6.220 Megawatt (MW).

Octavianus meneruskan, pembangunan proyek jalur utara Jawa akan sangat berdampak bagi stabilitas kelistrikan di Pulau Jawa.

Hal itu dikarenakan sistem kelistrikan antara sisi selatan dan sisi utara Jawa akan saling terhubung sehingga apabila terjadi permasalahan pada satu sisi, suplai listrik akan dibantu dari sisi lain.

Dari sudut pandang ekonomi, tentu saja proyek pembangunan infrastruktur kelistrikan menjadi tonggak utama dalam pembangunan ekonomi.

Sejumlah kawasan besar industri akan mendapatkan sokongan listrik melalui proyek ini.

Hal ini tentu saja akan menjadi nilai tambah bagi investor dalam menanamkan modalnya.

“Tahun ini, masih menjadi tahun yang cukup menantang bagi kami dimana situasi pandemi masih belum berakhir. Keterbatasan waktu, permasalahan sosial, keterbatasan SDM serta beberapa kendala teknis menjadi tantangan yang terus kami hadapi. Namun, dengan optimisme dan komitmen kami dalam menerangi Negeri, serta sinergi dengan berbagai pihak kami yakin akan mampu melewati tantangan ini.” ujarnya.

Selain dari sisi konstruksi, PT PLN (Persero) bersama Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) juga terus bersinergi dalam mempercepat sertifikasi tanah milik negara.

Upaya ini dilakukan untuk menjaga kontinuitas pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan nasional di masa depan.

Atas dukungan BPN, di akhir tahun 2021 ini PLN UIP JBT telah menerima sertifikat tanah infrastruktur ketenagalistrikan sebanyak 832 persil dari target 774 persil, terdiri dari 624 sertifikat aset di Jawa Barat dan 208 sertifikat aset di Jawa Tengah.

“PLN memiliki puluhan ribu bidang tanah yang harus dilegalkan dan disertifikasi. Aset-aset tanah tersebut merupakan tanggung jawab PLN untuk dapat mengamankan, menggunakan, memelihara sekaligus mendayagunakan, dalam tugas pokok PLN menghadirkan terang ke seluruh pelosok negeri,” tandas Octavianus. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Komentar

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved