Berita Semarang
Jateng Targetkan Ekspor Komoditas Perikanan 4.000 Ton Perbulan pada 2022
Provinsi Jawa Tengah menargetkan bisa mengekspor komoditas perikanan sebanyak 3.000-4.000 ton perbulan pada 2022 ini.
Penulis: mamdukh adi priyanto | Editor: moh anhar
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG- Provinsi Jawa Tengah menargetkan bisa mengekspor komoditas perikanan sebanyak 3.000-4.000 ton perbulan pada 2022 ini.
Ekspor komoditas perikanan sempat melorot pada 2021 karena terdampak pandemi. Pada 2022, diharapkan tumbuh positif seiring kasus covid yang terkendali.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Jateng, Fendiawan Tiskiantoro menuturkan, pada 2021, komoditas perikanan yang berhasil diekspor dari Jateng sebanyak 42 ribu ton.
Baca juga: Kreatif, Mobil Patroli Polsek Petanahan Turut Angkut Sedekah Warga
Baca juga: Segini Harga Boneka Arwah yang Kini Marak Dikolekasi Selebriti, Bisa Mencapai Puluhan Juta Rupiah
Jumlah tersebut menurun drastis dibandingkan 2020 yang mencapai 53 ribu ton dan 2019 yakni hingga 52 ribu ton.
"Pada 2021 terjadi penurunan karena dampak pandemi. Aktivitas penangkapan jauh berkurang. Masih jalan atau beroperasi hanya tidak sebesar tahun-tahun kemarin," kata Fendiawan saat diskusi bersama Ikatan Sarjana Perikanan Indonesia (Ispikani) Jateng di Kantor DKP Jateng di Semarang, Selasa (4/1/2022) sore.
Selain pandemi, faktor cuaca juga menghambat produktivitas penangkapan. Kapal kecil memilih menahan diri di dermaga, sedangkan kapal besar harus berlindung di pulau hingga cuaca kembali bersahabat.
Pada 2022, ditargetkan ekspor bisa tumbuh meskipun pandemi belum selesai total. Ada 57 jenis komoditas ekspor yang dikirim Jateng. Antara lain rajungan, kakap, udang, surimi.
Komoditas seperti rajungan masih mengandalkan dari penangkapan. Jateng belum bisa memenuhi stok ekspor dari hasil budidaya.
Untuk hasil perikanan tangkap, pada 2021 Jateng bisa memproduksi sebanyak 390 ribu ton dari 57 pelabuhan perikanan yang tersebar di Jateng.
Sementara, Ketua Ispikani Jateng, Prof Suradi Wijaya menuturkan ada sejumlah komoditas perikanan dari Jateng yang sudah menjadi langganan ekspor.
Di antaranya, ikan tuna yang banyak diproduksi di Jatneg bagian selatan, lalu udang , rumput laut, rajungan, ubru-ubur, dan cumi-cumi.
"Udang terutama vaname sudah kita kuasai teknologinya, saat ini ada kendala di induk. Harus dikembangkan agar bisa menghasilkan induk unggulan.
Untuk rumput laut memang tidak sekuat di Sulawesi. Kemudian cumi-cumi memang sifatnya musiman. Ubur-ubur melimpah bisa jadi komoditas ekspor," katanya.
Selain udang vaname yang menjadi primadona untuk ekspor, juga ada udang putih yang merupakan hasil penangkapan.
Menurutnya, saat ini Jateng harus menguatkan sektor perikanan budidaya.