Wawancara Khusus
WAWANCARA Gareng Semarang : Pelawak Nggak Sekadar Lucu Tapi harus Cerdas
PERTUNJUKAN wayang kulit ada adegan goro-goro di tengah malam. Sosok Punakawan yang terdiri dari Semar Gareng Petruk Bagong
Penulis: Muhammad Sholekan | Editor: Catur waskito Edy
Tentunya dipersiapkan. Kita harus paham di mana yang bisa digarap. Kita pelajari terus kita rangkai dan persiapkan.
Tapi juga banyak yang mendadak. Improviasi ada, tapi sangu dari bawah itu juga harus ada. Kalau gak gitu, salah-salah kan jadi bahaya. Makanya saya sering ngomong sama temen-temen, mau jadi dagelan mau jadi pelawak monggo.
Tapi pelawak tidak hanya modal lucu, tapi IQ, kecerdasan. Kalau cuma mencari orang ketawa mudah kok, di prapatan udo gulung-gulung pasti orang pada ketawa.
Kalau saling ejek di panggung itu direncanakan? Teman yang diejek marah?
Ndak, ndak marah. Sudah biasa begitu.
Istri apakah cemburu?
Wooh, anti cemburu. Istri saya kalau sama saya itu loss strom pokoknya. Sak karep-karepmu. Kalau mau nakal sudah dulu-dulu, tapi nyatanya tidak.
Kalau mau nakal sekarang sudah tua, kan malu sama anak. Jadi dari dulu memang nggak nakal. (kan-bersambung)
Baca juga: Rektor Unika: Hasil Riset Perguruan Tinggi Sulit Dikomersialisasikan Dunia Usaha dan Industri
Baca juga: Awkarin Curhat Gayung Juga Pernah Gesek ATM-nya, Senasib dengan Laura Anna
Baca juga: Mobil Dijual di Semarang Murah Berkualitas Kamis 6 Januari 2022
Baca juga: Pelatihan Las Listrik 6G Pemuda Cilacap Tuntas, Pertamina: Semoga Buka Masa Depan Lebih Baik