Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita India

TRAGIS! Sanju Pradhan Diseret dan Dibakar Warga karena Dianggap Bakar Pohon Keramat Kampung

Tragis! nasib yang dialami pria India ini, dia dibakar beramai-ramai gara-gara menebang pohon yang dikeramatkan.

Youtube
Ilustrasi pohon 

 TRIBUNJATENG.COM, INDIA -- Tragis! nasib yang dialami pria India ini, dia dibakar beramai-ramai gara-gara menebang pohon yang dikeramatkan.
 

Pria ini akibatnya diamuk massa dan dibakar karena dituduh menebang sebatang pohon di wilayah yang keramat menurut adat warga desa.

Pria bernama Sanju Pradhan (34) tersebut awalnya diseret ke luar oleh massa dari rumahnya dari Desa Chaprideepa, Distrik Simdega, Jharkhand, pada suatu sore.

Melansir The Indian Express, Rabu (5/1/2022), Pradhan diseret ke luar rumah karena tidak menghadiri pertemuan untuk membahas dan menyelesaikan masalah penebangan pohon.

Massa lantas membawa Pradhan ke dekat Desa Besrajara, tempat pertemuan itu diadakan, dan diamuk di dekat pasar.

Sejumlah petugas di Kantor Polisi Kolebira mengatakan, Pradhan adalah mantan anggota Partai Komunis India (Maois).

Jenazah Pradhan yang hangus ditemukan pada malam hari setelah penduduk desa mengizinkan polisi untuk datang ke tempat itu.

Petugas Kantor Polisi Kolebira Rameshwar Bhagat mengatakan, penduduk desa sebelumnya keberatan karena Pradhan menebang sejumlah pohon di daerah keramat tersebut.

“Mereka tidak ingin penebangan pohon berlanjut sehingga pertemuan diadakan dengan departemen kehutanan wilayah pada Juli 2021,” kata Bhagat.

Setelah pertemuan itu, Pradhan berjanji tidak akan menebang pohon lagi di daerah itu karena dikeramatkan oleh warga desa.

Namun, baru-baru ini, Pradhan kembali menebang pohon di sana sehingga membuat penduduk desa marah.

“Pertemuan diadakan lagi, tetapi Pradhan tidak muncul. Masyarakat desa yang marah membawanya ke Besrajara dan memukulinya hingga mati,” kata Bhagat.

“Mereka juga membakar jenazahnya.

Kami bergegas ke lokasi setelah mendapat informasi.

Kami baru bisa ke tempat itu setelah bernegosiasi dengan penduduk desa,” sambung Bhagat.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved